Sabtu, 12 Desember 2009

Tindakan Untuk Mengatasi Masalah Kebutuhan Oksigen

TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH KEBUTUHAN OKSIGEN
By Eny Retna Ambarwati

A Napas dalam
1. Pengertian
Bentuk latihan nafas yang terdiri dari pernafasan abdominal (diafragma) dan purse lip breathing.
2. Tujuan
Pernafasan abdominal atau diafragma memungkinkan nafas dalam secara penuh dengan sedikit usaha. purse lip breathing membantu klien mengontrol pernafasan yang berlebihan.
3. Prosedur
a. Atur posisi yang nyaman bagi pasien dengan posisi setengah duduk di tempat tidur atau dikursi atau dengan lying position (posisi berbaring) di tempat tidur dengan satu bantal.
b. Fleksikan lutut pasien untuk merelakskan otot abdomen
c. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga.
d. Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup, hitung sampai 3 selama inspirasi.
e. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi relaks dan cegah lengkung pada punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil nafas secara cepat, nafas kuat lewat hidung.
f. Kemudian hembuskan lewat bibir seperti meniup dan ekspirasi secara perlahan dan kuat, sehingga terbentuk suara hembusan tanpa menggembungkan dari pipi.
g. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen serta kontraksi dari otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama ekspirasi.
h. Gunakan latihan ini setiap kali merasakan nafas pendek dan tingkatkan secara bertahap selama 5-10 menit, 4 kali dalam sehari. Latihan teratur akan membantu pernafasan tanpa usaha. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi duduk tegap, berdiri dan berjalan.

B Latihan Batuk Efektif
1. Pengertian
Latihan batuk untuk mengeluarkan sekret.
2. Persiapan alat
a. Sputum pot
b. Lysol 2-3%
c. Handuk
d. Peniti
e. Bantal jika diperlukan
f. Tissue
g. Bengkok
3. Prosedur
1. Setelah menggunakan pengobatan bronchodilator (jika diresepkan), tarik nafas dalam lewat hidung dan tahan nafas untuk beberapa detik.
2. Batukkan 2 kali, batuk pertama untuk melepaskan mukus dan batuk kedua untuk mengeluarkan sekret. Bila pasien merasa nyeri dada, pada saat batuk tekan dada dengan bantal. Tampung sekret dengan sputum pot yang berisi lysol
3. Untuk batuk menghembus, sedikit maju ke depan dan ekspirasi kuat dengan suara “hembusan”.
4. Inspirasi dengan nafas pendek cepat secara bergantian (menghirup) untuk mencegah mukus bergerak kembali ke jalan nafas yang sempit.
5. Istirahat
6. Hindari penggunaan waktu yang lama selama batuk karena dapat menyebabkan kelelahan dan hypoksia.

Referensi :

Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.

JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.

JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.

Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.

Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar