CONDILOMA AKUMINATA
By Eny Retna Ambarwati
Condiloma akuminata adalah pertumbuhan kulit dan selaput lendir seperti bunga kol atau jengger ayam jago dengan permukaan kasar. Papiler menonjol dengan warna agak gelap berkumpul menjadi satu.
1) Penyebab
Human Papilloma Virus tipe 6 dan11.
2) Cara penularan
a) Kontak seksual
b) Kontak langsung dengan kulitnya
c) Benda-benda kontaminan, seperti : handuk, celana dalam dll.
3) Patofisiologi
a) Timbulnya kutil - kutil kecil pada bibir kemaluan yang muncul dalam waktu kurang lebih 2 bulan setelah virus masuk ketubuh.
b) Kutil – kutil tersebut dapat membasar kemudian dapat bersatu menyerupai kembang kol atau jengger ayam sehingga menutupi vagina dan anus.
4) Tanda dan gejala
a) Masa inkubasi sekitar 2 bulan
b) Terdapat papil kecil dan multipel pada sekitar kemaluan
c) Permukaan kasar
d) Berkembang menjadi besar sehingga dapat bersatu dan dapat menutupi vagina serta anus yang berakibat mengganggu proses kehamilan
5) Komplikasi
a) Condyloma Acuminata yang sudah besar dapat menutupi jalan lahir. Sehinggga dengan seksio cesarea sebagai usaha untuk mencagah penularan Human Papilloma Virus pada bayi yang dilahirkan. Selain itu jika tidak dengan tindakan SC dikhawatirkan dapat menimbulkan perdarahan yang hebat.
b) Condyloma Acuminata yang sudah parah dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
6) Teraphy
a) Lesi kecil dengan kauterisasi, larutan podofilin, alkohol atau TCAA (Trichloro Acetat Acid).
b) Lesi besar dengan pembedahan, penyinaran laser, kauterisasi.
Referensi :
Bidan Menyongsong Masa Depan, PP IBI. Jakarta.
Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC. Jakarta.
Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.
Depkes RI. (2007) Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan.
Depkes RI, (2006) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit, Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Depkes RI. (2006). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
Depkes RI. (2006). Manajemen BBLR untuk Bidan. Depkes. Jakarta.
Depkes RI. (2003). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Depkes RI. (2002). Pelatihan Konseling Pasca Keguguran. Depkes. Jakarta.
Depkes RI. (2002). Standar Profesi Kebidanan. Jakarta.
Depkes RI. (2002). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.
Depkes RI. (2002). Kompetensi Bidan Indonesia. Jakarta
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.
Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim Penggerak PKK dan WHO. Jakarta.
Effendy Nasrul. (1998). Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.
International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO).
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi Dan Praktik Bidan;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Tehnis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan.
Konggres Obtetri dan Gynecologi Indonesia XII. (2003). Forum Dokter Bidan. Yogyakarta.
Markum. A.H. dkk. (1991). Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta.
UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan
Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal Essensial. 2008.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.
Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.
Widyastuti, Endang. (2007). Modul Konseptual Frame work PWS-KIA Pemantauan dan Penelusuran Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Neonatal. Unicef.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar