MEMASANG INFUS
By Eny Retna Ambarwati
A. TUJUAN
1. Sebagai pengobatan
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit
3. Sebagai makanan bagi pasien yang tidak dapat/tidak boleh makan melalui mulut
B. INDIKASI
Pasien dehidrasi, syok, itoksikasi berat, pra dan pasca bedah, sebelum tranfusi darah, pasien yang tidak bisa/tidak boleh makan/minum melalui mulut, pasien yang memerlukan pengobatan tertentu.
C. PERSIAPAN ALAT
1. Baki yang telah dialasi 2. Perlak dan pengalasnya 3. Handuk kecil 4. Bengkok 5. Tiang infus 6. Sarung tangan 7. Torniquet 8. Kapas alkohol 9. Cairan infus 10. Infus set 11. Abbocath 12. Plester/hepafik 13. Kassa steril 14. Gunting plester 15. Jam tangan 16. Buku catatan 17. Bengkok | |
D. PROSEDUR
1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Dekatkan alat
3. Pasang sampiran
4. Atur posisi pasien senyaman mungkin
5. Pasang perlak dan pengalas di bawah daerah yang akan dipasang infus
6. Cuci tangan
7. Pakai sarung tangan
8. Buka kemasan steril infus
9. Gantungkan cairan infus pada tiang infuse |
10. Atur klem rol sekitar 2-4 cm dibawah bilik drip dan tutup klem yang ada pada saluran infus
11. Tusukkan pipas saluran infus ke dalam botol cairan dan tabung tetesan diisi setengah dengan cara memencet tabung tetesan infus. |
12. Buka klem dan alirkan cairan keluar sehingga tidak ada udara pada slang infus lalu tutup kembali klem. |
13. Cari dan pilih vena yang akan dipasang infus |
14. Letakkan terniquet 10-12 cm diatas tempat yang akan ditusuk (bila pemasangan infus dilakukan pada daerah ekstremitas) |
15. Desinfeksi daerah pemasangan secara sirkuler |
16. Tusukkan jarum abbocath ke vena dengan lubang jarum menghadap ke atas (apabila berhasil darah akan keluar dan dapat dilihat pada pipa abbocath) |
17. Dorong pelan-pelan abbocath masuk ke dalam vena sambil menarik pelan-pelan jarum abbocath sehingga semua plastik abbocath masuk semua ke dalam vena |
18. Sambungkan segera abbocath dengan selang infus |
19. Lepaskan terniquet dan longgarkan klem untuk melihat kelancaran tetesan |
20. Bila tetesan sudah lancar, pangkal jarum direkatkan pada kulit dengan plester
21. Atur tetesan sesuai kebutuhan
22. Tutup tempat jarum atau tempat tusukan dengan kassa steril
23. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
24. Lepaskan sarung tangan
25. Cuci tangan
26. Dokumentasikan
Referensi :
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.
Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar