ISTIRAHAT DAN TIDUR
By Eny Retna Ambarwati
Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar fisiologis untuk istirahat teratur. Jumlah kebutuhan istirahat bervariasi, bergantung pada kualitas tidur, status kesehatan, pola aktivitas, gaya hidup dan umur seseorang. Tekanan fisik dan emosi juga bisa meningkatkan kebutuhan istirahat klien. Istirahat dan tidur sering memberikan perasaan terlepas sementara dari tekanan.
A. ISTIRAHAT
1. Pengertian.
Istirahat bisa didefinisikan sebagai keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga berhenti sejenak untuk mendapatkan ketenangan.
2. Karakteristik
Menurut perry dan potter (1997) ada 6 karakteristik istirahat yaitu merasakan bahwa segala sesuatu bisa diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi, bebas dari gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan, mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
B. Tidur.
1. Pengertian
Menurut Guyton (1986), tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai, atau juga dapat dikatakan sebagai suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respons terhadap rangsangan dari luar.
Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan. Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf; kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.
2. Berdasarkan proses tidur terdapat dua jenis tidur yaitu :
a. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/NREM (non rapid eye movement)/tidur nyenyak.
Ciri-ciri tidur nyenyak yaitu menyegarkan tanpa mimpi atau tidur dengan gelombang delta, keadaan istirahat penuh, tekanan darah menurun, pergerakkan bola mata melambat, mimpi berkurang serta metabolisme turun. Tahapan tidur jenis NREM:
1) Tahap I
Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur, ciri-cirinya yaitu rileks, masih sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak, frekuensi nadi dan napas menurun, yang berlangsung selama 5 menit.
2) Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun, ciri-cirinya yaitu mata pada umumnya menetap, denyut jantung dan frekuensi napas menurun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun, berlangsung selama 10-15 menit.
3) Tahap III
Ciri-ciri tahap ini yaitu denyut nadi dan frekuensi napas dan proses tubuh lainnya lambat.
4) Tahap IV
Merupakan tahap tidur dalam, ciri-cirinya yaitu kecepatan jantung dan napas turun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, skresi lambung dan tonus otot menurun.
b. Tidur paradoks/tidur REM (rapid eye movement)
Terjadi pada tidur malam selama 5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Periode pertama terjadi 80-100 menit. Ciri tidur REM yaitu :
1) Biasanya disertai dengan mimpi aktif
2) Lebih sulit dibangunkan
3) Tonus otot tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
4) Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur
5) Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan tidak teratur, tekanan darah meningkat atau berfluktuasi, skresi gaster meningkat dan metabolisme meningkat.
3. Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor .
a. Stres psikologi
Seseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.
b. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur. Sebaliknya kebutuhan nutrisi yang kurang akan menyebabkan sulit tidur.
c. Obat
Obat golongan diuretik dapat mempengaruhi proses tidur (insomnia), antidepresan dapat menekan REM, kafein dapat meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan untuk tidur.
d. Aktivitas
Aktivitas yang tinggi membutuhkan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan.
e. Penyakit
Seseorang yang sedang sakit dapat menjadikan orang itu kurang tidur atau bahkan tidak bisa tidur karena penyakitnya itu.
f. Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dan aman dapat mempercepat proses tidur tetapi jika keadaan lingkungan tidak nyaman dapat menghilangkan keinginan untuk tidur.
g. Motivasi
Merupakan keinginan untuk tidur, jika ada keinginan untuk tidak tidur dapat menimbulkan gangguan proses tidur.
4. Ada beberapa gangguan atau masalah dalam kebutuhan tidur yaitu :
a. Insomnia
Ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas. Proses gangguan tidur ini kemungkinan disebabkan adanya rasa khawatir atau tekanan jiwa.
b. Hipersomnia
Gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan.
c. Parasomnia
Kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur seperti somnambulis (berjalan-jalan dalam tidur) yang banyak terjadi pada anak-anak.
d. Enuresis
Gangguan tidur yang disebabkan oleh enuresis (mengompol), umumnya terjadi pada anak-anak.
e. Apnea tidur dan mendengkur
Mendengkur yang disertai dengan apnea dapat menjadi masalah dalam tidur karena jika terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan bisa menyebabkan henti napas, maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan denyut nadi menjadi tidak teratur.
f. Narcolepsi
Keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan (mengantuk berat). Ini merupakan suatu gangguan neurologis
Referensi :
Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC
Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.
Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.
Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.
JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.
JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.
Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.
Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.
Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar