Senin, 14 Desember 2009

Metode Pemberian Oksigen

METODE PEMBERIAN OKSIGEN

By Eny Retna Ambarwati

A NASAL KANUL

1. Definisi

Memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan dengan nasal canul.

2. Tujuan

a. Untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal.

b. Untuk memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum.

3. Persiapan alat

a. Tabung oksigen dengan flow meter

b. Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai dengan peraturan RS

c. Nasal canul dan selang

d. Kassa jika diperlukan

e. Plester

f. Bengkok

4. Prosedur

a. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan periksa kembali perintah pengobatan

b. Siapkan klien dan keluarga

1). Atur posisi klien degan semi fowler jika memungkinkan

2). Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispneu. Informasikan ke klien dan keluarga tentang petunjuk keamanan yang berhubungan dengan penggunaan oksigen.

c. Atur peralatan oksigen dan humidifier

d. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi

1). Cek oksigen dapat mengalir secara bebas melalui selang. Seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan tidak bocor. Seharusnya ada gelembung udara pada humidifier saat oksigen mengalir lewat air.

2). Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah.

e. Letakkan canul pada wajah klien, dengan lubang kanul masuk ke hidung dan elastik band melingkar ke kepala.

f. Jika canul ingin tetap berada di tempatnya, plester pada bagian wajah.

g. Alasi selang dengan kassa pada elastic band pada telinga dan tulang pipi jika dibutuhkan

h. Inspeksi peralatan secara teratur

1). Cek liter flow meter dan tinggi air

pada humidifier dalam 30 menit

2). Pertahankan tinggi air di humidifier

3). Pastikan petunjuk keamanan diikuti

i. Dokumentasikan

B MASKER WAJAH

1. Definisi

Memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan dengan masker wajah.

2. Tujuan

Untuk memberikan tambahan oksigen dengan kadar selang konsentrasi dan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan canul

3. Persiapan

a. Tabung oksigen dengan flow meter

b. Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai dengan peraturan RS

c. Nasal canul dan selang

d. Kassa jika diperlukan

e. Plester

f. Bengkok

4. Prosedur

a. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan periksa kembali perintah pengobatan

b. Siapkan klien dan keluarga

1) Atur posisi klien degan semi fowler jika memungkinkan

2) Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispneu. Informasikan ke klien dan keluarga tentang petunjuk keamanan yang berhubungan dengan penggunaan oksigen.

c. Atur peralatan oksigen dan humidifier

d. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi

1). Cek oksigen dapat mengalir secara bebas melalui selang. Seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan tidak bocor. Seharusnya ada gelembung udara pada humidifier saat oksigen mengalir lewat air.

2). Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah.

e. Tempatkan masker ke arah wajah klien dan letakkan dari hidung ke bawah.

f. Atur masker sesuai dengan bentuk wajah. Masker harus menutupi wajah, sehingga sangat sedikit oksigen yang keluar lewat mata atau sekitar pipi atau dagu.

g. Ikatkan elastic band melingkar di kepala klien sehingga masker terasa nyaman.

h. Alasi band dibelakang telinga dan diatas tulang yang menonjol. Alas akan mencegah iritasi karena masker.

i. Inspeksi peralatan secara teratur

1). Cek liter flow meter dan tinggi air pada humidifier dalam 30 menit

2). Pertahankan tinggi air di humidifier

3). Pastikan petunjuk keamanan diikuti

j. Dokumentasikan

C TENDA WAJAH

1). Definisi

Memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan dengan tenda wajah.

2). Tujuan

a. Untuk memberikan kelembapan tinggi

b. Untuk memberikan oksigen bila masker tidak ditoleransi

c. Untuk memberikan oksigen aliran tinggi saat dihubungkan dengan sistem venturi.

3). Persiapan

a. Tabung oksigen dengan flow meter

b. Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai dengan peraturan RS

c. Nasal canul dan selang

d. Kassa jika diperlukan

e. Plester

f. Bengkok

4). Prosedur

a. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan periksa kembali perintah pengobatan

b. Siapkan klien dan keluarga

1) Atur posisi klien degan semi fowler jika memungkinkan

2) Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya bila petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispneu. Informasikan ke klien dan keluarga tentang petunjuk keamanan yang berhubungan dengan penggunaan oksigen.

c. Atur peralatan oksigen dan humidifier

d. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi

1) Cek oksigen dapat mengalir secara bebas melalui selang. Seharusnya tidak ada suara pada selang dan sambungan tidak bocor. Seharusnya ada gelembung udara pada humidifier saat oksigen mengalir lewat air.

2) Atur oksigen dengan flow meter sesuai dengan perintah.

e. Tempatkan tenda pada wajah klien dan diikatkan meligkar pada kepala.

f. Inspeksi peralatan secara teratur

1) Cek liter flow meter dan tinggi air pada humidifier dalam 30 menit

2) Pertahankan tinggi air di humidifier

3) Pastikan petunjuk keamanan diikuti

g. Dokumentasikan

Referensi :

Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.

JHPIEGO, 2003. Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan, Buku 5 Asuhan Bayi Baru Lahir Jakarta. Pusdiknakes.

JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Johnson, Ruth, Taylor. 2005. Buku Ajar Praktek Kebidanan. Jakarta. EGC.

Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth edition, Menlo Park, Calofornia.

Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.

Samba, Suharyati, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta. EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar