Eny Retna Ambarwati
Sindrom premenstruasi merupakan suatu kumpulan gejala sebagai akibat adanya perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium dan menstruasi. Sindrom ini akan segera menghilang segera setelah selesai haid. Pada wanita usia produktif, gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan yang disebabkan sindrom premenstruasi sekitar dua sebelum haid umumnya dianggap biasa (Karyadi, 1999).
Setiap wanita yang haid adalah calon bagi premenstrual syndrome, dengan hampir 50% dari semua wanita dalam usia reproduksi mengalami gejala-gejala yang ringan atau berat. Gejala-gejala premenstrual syndrome lebih berat pada wanita yang berusia lebih tua. Seringkali para wanita dalam usia 30-an memperlihatkan kesukaran-kesukaran prahaid untuk pertama kalinya (Health Media Nutrition Series, 1996).
Beberapa saat sebelum menstruasi, atau bisa pada hari-hari mentruasi, sejumlah gadis dan wanita biasanya mengalami rasa tidak enak. Mereka biasanya merasakan satu atau beberapa gejala yang disebut sebagai kumpulan gejala sebelum menstruasi atau istilah populernya : pre-menstrual syndrome. Wanita yang mengalami bisa merasakan hal-hal sebagai berikut:
Nyeri payudara
Rasa penuh/kembung di perut bagian bawah
Merasa sangat lelah
Nyeri otot, terutama di punggung bagian bawah atau perut
Perubahan kebasahan vagina
Muka berminyak ataupun tumbuh jerawat
Emosi yang sangat kuat atau sukar untuk dikontrol.
Banyak wanita setiap bulan mengalami sekurang-kurangnya satu dari gejala-gejala tersebut di atas dan sejumlah wanita lain mengalami semua gejala. Seorang wanita bisa bisa merasakan gejala yang berbeda-beda dari satu bulan ke bulan berikutnya. Bagi sejumlah wanita beberapa hari sebelum dating bulan merupakan hari-hari yang penuh kegelisahan. Tetapi sebaliknya justru beberapa wanita merasa lebih kreatif dan produktif dalam waktu menjelang datang bulan tersebut (Burns A.dkk, 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar