Selasa, 23 Maret 2010

Menarche

Eny Retna Ambarwati

A. Pengertian
Menurut kamus kedokteran (2005) menarche yaitu pembentukan atau permulaan fungsi menstruasi. Kejadian yang terpenting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali (menarche).
Pada wanita mulai berfungsi system reproduksi ditandai dengan datangnya menarche yaitu menstruasi yang pertama kali, umumnya terjadi pada usia 10-14 tahun (Kartono, 2000). Rentang normal usia menarche antara umur 9-17,7 tahun dengan rata-rata 12,8 tahun. Menarche sebagai suatu perubahan perubahan biologis yang mencolok sangat dipengaruhi emosi. Menarche sering membawa perasaan ambivalensi. Di satu pihak seorang gadis mempunyai potensi keibuan dan simbol pertumbuhan yang positif, di pihak lain disadari seperti “penyakit bulanan” pada satu pihak gadis merasa sangat feminine dan tumbuh. Sedangkan di pihak lain ia telah jelas seksualnya dan lebih menyadari akan bayangan dirinya sendiri.
Menarche adalah menstruasi yang terjadi untuk pertama kali pada umur 12-13 tahun (Manuaba,1999). Menarche atau menstruasi yang pertama kali merupakan salah satu dari banyak manifestasi pubertas pada wanita.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi mulainya menarche
Kematangan seksual atau kematangan fisik yang normal yang pada umumnya berlangsung pada usia 9-18 tahun. Namun ada kalanya juga kematangan tersebut berlangsung lebih cepat atau lebih lambat dari 11-18 tahun, sebab dari percepatan atau pun kelambatan belum dapat diterangkan dengan jelas. Namun ada pendapat yang mengatakan bahwa peristiwa ini disebabkan antara lain oleh :
1. Konstitusi jasmaniah dan rohaniah dari ras (suku)
2. Perbedaan iklim setempat
3. Perbedaan dalam cara hidup/lingkungan (keluarga,sekolah)
4. Situasi-situasi gawat, penuh ancaman dan bahaya, misalnya perang, paceklik, kemiskinan yang berkepanjangan dan lain-lain (Kartono,1995)

C. Reaksi yang timbul saat menarche memang berbeda tergantung pada :
1. Kondisi psikisnya
Menstruasi setiap bulannya akan berlangsung normal, bila kehidupan batiniah dan iklim psikis lingkungannya normal serta tenang. Sebaliknya bila kehidupan batiniah gadis kalut dan lingkungannya tidak sehat, maka akan timbul macam-macam gejala psikomatis (penyimpangan dan gangguan psikis yang menyebabkan timbulnya gangguan pada kesehatan jasmaniah) yang erat kaitannya dengan menstruasi (Kartono,1995).
2. Usia
Menstruasi yang datang saat awal pada usia yang sangat muda, misalnya ketika usia anak 9-11 tahun akan dialami sebagai peristiwa (beban baru) atau dirasakan sebagai beban sebagai tugas yang tidak menyenangkan dan menimbulkan rasa enggan dan aib (Kartono,1995).

D. Reaksi Gadis terhadap Menarche
Fase tibanya menstruasi ini merupakan satu periode dimana si gadis benar-benar telah siap secara biologis menjalani fungsi kewanitaannnya, maka pada masa tersebut, peristiwa menstruasi menduduki satu eksistensi psikologis yang unik, yang bisa mempengaruhi sekali cara mereaksinya anak gadis terhadap realitas hidup, baik pada masa adolesen maupun setelah dia jadi dewasa. Semua rahasia yang menyelubungi ibunya dan bersangkutan dengan masalah haid di masa-masa lalu, kini benar-benar menjadi satu realitas bagi dirinya sendiri. Diterimanya masa kematangan seksual ini dengan rasa senang dan bangga, sebab dia sudah dewasa secara biologis. Namun semakin muda usia si gadis dan semakin belum siap ia menerima tersebut, yaitu terasa pahit menyebalkan, sebagai gangguan atau sebagai reaksi kejutan (shock reaction) dalam anggapan dan fantasi anak gadis (Kartono, 2006).

E. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh remaja wanita saat menstruasi
1. Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari menggunakan sabun mandi biasa. Hati-hati saat membersihkan organ reproduksi. Bagian dalam vagina tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan sabun atau zat kimia karena akan bersih dengan sendirinya secara alamiah. Bila hal tersebut dilakukan dapat menimbulkan terjadinya iritasi bagian dalam.
2. Mengganti pembalut minimal empat kali sehari terutama sehabis buang air kecil. (Jika kurang dari empat kali, misal gantinya lebih dari 6 jam sekali, hal ini dapat menyebabkan bakteri yang terdapat dalam darah yang sudah keluar itu akan berubah menjadi ganas, dan bisa kembali masuk ke dalam vagina sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bahkan kanker).
3. Bila perut terutama daerah sekitar rahim terasa nyeri dan masih dapat diatasi ringan, tidak usah dibiasakan minum obat penghilang rasa sakit, kecuali sangat mengganggu seperti misalnya hingga menyebabkan pingsan.
4. Makan-makanan bergizi, terutama yang banyak mengandung zat besi dan vitamin seperti hati ayam/sapi, daging, telur, sayur dan buah.
5. Aktivitas harian tidak perlu diubah kecuali bila ada aktivitas fisik yang berlebihan misalnya olahraga berat, terutama pada siswi sekolah perlu dipertimbangkan (Zietra, 2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar