Eny Retna Ambarwati
Mentruasi terjadi dalam empat fase, yaitu stadium mentruasi, stadium regenerasi, stadium proliferasi, dan stadium pramenstruasi (sekresi).
A. Stadium menstruasi/desquamasi
1. Berlangsung sekitar 3-5 hari
2. Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan
3. Tertinggal lapisan stratum basalis 0,5 mm
4. Jumlah perdarahan sekitar 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah karena mengandung banyak fermen.
5. Bila terdapat gumpalan darah, menunjukkan perdarahan menstruasi banyak.
B. Stadium regenerasi/post menstrum
Stadium ini dimulai pada hari ke-4 menstruasi, dimana luka bekas desquamasi endometrium tertutup kembali oleh epitel selaput lendir endometrium,tebalnya 0,5 mm. sel basalis mulai berkembang, mengalami mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh kembali.
C. Stadium proliferasi/inter menstrum
Stadium ini lapisan endometrium pertumbuhan kelenjarnya lebih cepat dari jaringan ikatnya sehingga berkelok-kelok. Lapisan atasnya tempat saluran kelenjar tampaknya lebih kompak disebut stratum kompakta. Sedang lapisan yang mengandung kelenjar yang berkelok menjadi lebih longgar disebut stratum spongiosa. Stadium ini berlangsung sejak hari ke-5 sampai 14, dan tebal endometrium 3,5 cm.
D. Stadium pramenstruasi/sekresi
Stadium ini endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan sejak saat ovulasi korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi endometrium ke dalam fase sekresi. Tebal endometrium tetap, hanya kelenjarnya berkelok-kelok dan mengeluarkan sekret. Disamping itu sel endometrium mengandung banyak glikogen,kapur, protein, air dan mineral sehingga siap untuk menerima implantasi dan memberikan nutrisi pada zygot. Berlangsung sejak hari ke-14 sampai 28.
Setiap menstruasi mengeluarkan 30-120 cc. pengeluaran dalam jumlah banyak terjadi pada hari-hari pertama, kemudian berkurang hingga hari terakhir. Perdarahan menstruasi angat banyak merupakan hal yang tidak normal. Ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon, dimana produksi estrogen tidak seimbang dangan kadar progesterone. Cairan menstruasi terdiri dari darah dan berbagai bagian jaringan dari selaput lendir rahim yang telah dilepaskan. Darah menstruasi juga tidak selalu cair, kadang-kadang berbentuk gumpalan kecil dan darah. Darah menstruasi tidak berbau dan bebas hama. Cairan menstruasi jika terkena udara dapat menimbulkan bau yang tidak enak (Wahyudi, 2000).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar