Eny Retna Ambarwati
Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa dapat:
Menjelaskan paradigma asuhan kebidanan dengan baik dan benar.
Bidan dalam bekerja memberikan pelayanan keprofesiannya berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia atau wanita, lingkungan, perilaku atau sehat sakit, pelayanan kesehatan atau kebidanan.
1. WANITA
Wanita atau manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang bermacam – macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Wanita atau ibu adalah generasi penerus keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta sosial sangat diperlukan. Wanita atau ibu adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Kualitas manusia sangat ditentukan oleh keberadaan atau kondisi dari wanita atau ibu dalam keluarga. Para wanita di masyarakat adalah penggerak dan pelopor dari peningkatan kesejahteraan keluarga.
Secara alamiah wanita atau ibu melahirkan bayi. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Masalah kesehatan bayi dimulai sejak terjadinya konsepsi. Bayi dan balita yang sehat akan menjadi modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif di masa yang akan datang.
2. PERILAKU / SEHAT – SAKIT.
Perilaku merupakan hasil dari beberapa pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Perilaku manusia bersifat holistik (menyeluruh).
Perilaku ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilan, perilaku ibu dalam mencari penolong persalinan akan mempengaruhi kesejahteraan ibu dan janin yang dilahirkan. Demikian pula perilaku ibu pada masa nifas akan mempengaruhi kesehatan ibu dan janinnya.
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sakit adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh gangguan fisik, fisiologis, psikologis dan sosial yang dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya sehingga kurang berfungsi secara tepat dan sempurna sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.
3. BIDAN
Bidan adalah wanita yang telah mengikuti pendidikan bidan yang telah diakui oleh pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Bidan memiliki peran yang unik yang tugasnya saling melengkapi dengan tenaga kesehatan profesional lainnya di dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Bidan sebagai praktisi, memberikan asuhan kebidanan bagi ibu hamil dan bersalin yang normal, serta asuhan terhadap kasus gangguan sistem reproduksi pada wanita dan gangguan kesehatan bagi anak balita sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kesehatan ibu dan anak yang dilayaninya.
4. PELAYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat, yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
Layanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
a. Layanan kebidanan primer ialah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab bidan.
b. Layanan kebidanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
c. Layanan kebidanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisontal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya. Layanan kebidanan yang tepat akan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
Dalam melaksanakan praktek kebidanan, bidan berpegang pada prinsip sebagai berikut :
a. Tindakan yang tepat dan aman, yaitu semua tindakan yang diberikan oleh bidan, untuk ibu atau wanita, bayi dan keluarga terhadap hal – hal yang dapat merugikan kesehatannya.
b. Memberi kepuasan klien adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan keinginan ibu atau wanita dan keluarga serta sesuai dengan keadaan permasalahannya dan hasil yang diharapkan dari tindakan tersebut.
c. Menghargai derajat manusia dan haknya untuk dapat mengambil keputusan sendiri : yaitu tindakan yang dilakukan menunjukkan sikap bahwa bidan menghargai ibu atau wanita sebagai individu yang mandiri dan mendukung hak serta tanggungjawabnya untuk menentukan atau mengambil keputusan yang berkaitan dengan kesehatan dirinya dan asuhan yang diberikan.
d. Menghargai perbedaan sosial budaya seseorang : yaitu tindakan dan sikap yang menunjukkan pengertian bahwa tiap individu dan keadaan kesehatannya dapat dipengaruhi oleh adat kebiasaan dan perilaku keluarga atau lingkungannya.
e. Konteks keluarga adalah tindakan atau asuhan yang diberikan dengan mengikutsertakan keluarga sebagai komponen penting dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas serta meningkatkan secara optimal kesehatan keluarga sesuai keinginan ibu maupun keluarga.
f. Peningkatan kesehatan adalah tindakan yang mendukung perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan ibu atau wanita sepanjang siklus kehidupannya, terutama berkaitan dengan proses kehamilan, persalinan, dan nifas yang normal.
g. Mengikutsertakan masyarakat dalam hal ini kelompok ibu – ibu. Dengan menggerakkan peran serta masyarakat adalah upaya menyadarkan masyarakat, agar masyarakat dapat mengerti dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri terutama yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas dalam mencapai kesehatan reproduksi menuju tercapainaya NKKBS.
h. Menggunakan keterampilan berkomunikasi.
i. Bekerjasama dengan petugas kesehatan lain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan keluarga.
j. Melakukan advokasi dalam pilihan ibu dalam tatanan pelayanan.
5. LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psiko sosial, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko sosial meliputi keluarga, kelompok, komuniti, dan masyarakat. Ibu selalu terlibat dalam interaksi antara keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan sosial. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok, dan komuniti yang mempunyai tujuan dan sistem nilai, ibu atau wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dan unit dari komuniti.
Keluarga mencakup kelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus menjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama – sama. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan dimana berada. Keluarga dapat menunjang kebutuhan sehari – hari dan memberikan dukungan emosional kepada ibu yang sedang hamil, melahirkan dan nifas. Keadaan sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lokasi tempat tinggal keluarga sangat menentukan derajat kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas.
Dengan demikian fenomena kebidanan di lingkungan masyarakat indonesia adalah masyarakat (ibu) yang berperilaku sehat, mau dan mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan / asuhan kebidanan yang tersedia, sehingga meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita. Penurunan angka kematian ibu melahirkan, bayi dan balita dapat diperkecil merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan. Di dalam memberikan pelayanan kebidanan perlu dipertimbangkan faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak seperti perilaku masyarakat, keturunan, lingkungan yang mencakup lingkungan sosial ekonomis.
Referensi
1. Varney, (1997).Varneys Midwifery.
2. Depkes RI, (2003), Dasar dasar asuhan kebidanan, Jakarta.
3. Depkes RI, (2003), standar asuhan kebidanan bagi bidan dirumah sakit dan puskesmasr, Jakarta.
4. Pedoman implementasi asuhan kebidanan bagi akademi kebidanan, bandung, (2001)
5. PPKC, (2003). Manajemen asuhan kebidanan, jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar