Eny Retna Ambarwati
 Merupakan proses aktif, interaksi antara sperma dan ovum
 Sperma harus mencapai ovum
 Saat intercourse, sperma didepositkan dalam fornix posterior
 Sebelum menembus saluran genital wanita, sperma dalam semen akan mengalami kapasitasi 
 Hanya satu sperma yang akan mencapai ovum
OVUM
 Ovum harus “bertemu” sperma dalam waktu 12-24 jam setelah ovulasi
 Perjalanan sampai uterus 72 jam
 Sperma harus mencapai 1/3 distal tuba uterina agar bisa membuahi ovum
 Hanya sekitar 2000-3000 sperma yang sampai dari 200 juta yg dikeluarkan
 Oocitus sekunder yang dikeluarkan dikelilingi oleh zona pellucida
 Dan beberapa sel follicular yang tersusun melingkar dan disebut corrona radiata. 
SPERMIOGENESISI
Perubahan dari spermatid menjadi sperma
Tahap akhir spermatogenesis
Terjadi :
 Kondensasi inti : penebalan dan reduksi inti sel sperma . 
 Pembentukan Acrosome: pembentukan cap yang mengandung enzyme yang penting untuk penetrasi zona pelucida oocytus  
 Pembentukan Flagellum: ekor sperma 
 Reduksi Cytoplasma : hilangnya bagian sitoplasma yg tidak diperlukan  
 Selama dalam saluran genital laki-laki acrosom tertutup oleh lapisan kholesterol
 Agar enzym tidak menghancurkan saluran reproduksi laki-laki
PERJALANAN SPERMA
 Sperma dapat mencapai bag. Distal tuba uterina dalam 5 menit
 Tetapi tidak bisa membuahi ovum selama 10 jam
 Setelah ejakulasi sperma mengalami serangkaian proses perubahan di traktus genital wanita, sebelum akhirnya dapat menembus oocytes 
 Selama migrasi dalam traktus genital wanita mengalami proses capasitasi
 Perubahan pertama adalah capasitasi
 Terjadi di traktus genital wanita
 Proses maturasi membran sel sperma
 Sebelum langkah berikutnya (reaksi akrosomal)
CAPASITATION
DIMANA SPERMA BERUBAH MENJADI LEBIH HIPERAKTIF SEHINGGA DAPAT MENGALAMI REAKSI ACROSOME
 Pemasakan fungsional sperma
 Perubahan terjadi pada membarn sperma
 Penghiilangan lapisan glikoprotein pada membran sel
 Penghilangan kolesterol yang menyelubungi akrosom (pada caput sperma) sehingga reaksi akrosom adapat terjadi 
PERUBAHAN PADA CAPASITATION
 Perubahan pada alat gerak sperma juga terjadi 
 Terjadi sinkronisasi gerakan caput sperma dengan gerakan ekor 
 Discharging whipping movements of the tail together with larger sideways swinging movements of the head take place. 
 Sperma menjad hiperaktif
Tidak semua sperma dapat mengalami proses capasitasi
Terdapat perbedaan level dalam capasitasi 
PERTEMUAN OVUM DAN SPERMA
 Ketika sperma kontak dgn corona radiata mereka mengalami reaksi acrosomal (acrosomal reaction)
 Termasuk pelepasan vesikel acrosom yang membantu sperma menghidrolisis lapisan oocytus  
FERTILIZATION
 Proses dimana gamet laki-laki dan wanita fusi (menyatu) dan menandai mulainya kehamilan
 Terrjadi 24 jam setelah ovulasi di ampula tuba uterina
 Pertama sperma menembus corona radiata dengan melepas enzym acrosom (hyaluronidase), dibantu gerakan ekor
 Penetrasi zona pellucida oleh enzyme yang dilepaskan acrosom (acrosin and neuraminidase). 
 Ketika satu sperma menembus zona pellucida, terjadi reaksi zona yang membuat ovum tidak dapat ditembus sperma lain 
 Mekanisme inimemastikan hanya satu sperma yang menembus ovum . 
 Ketika sperma menembus oocytus, sperma meninggalkan membrannya
 Setelah sperma masuk, oocytus mengakhiri pembelahan meiosis keuanya & membentuk polar body kedua 
 Nukleus dalam oocytus masak disebut Pronukleus wanita 
 Pronukleus laki-laki dibentuk dgn pembesaran nukleus dalam kaput sperma
 Selama perkembangan pronuklei, mereka mereplikasikan DNA 
 Pada fase ini tidak dapat dibedakan pronuklei wanita dan laki-laki
 Fertilisasi selesai dengan fusi pronukleus laki-laki dan wanita dan terbentuk ZYGOT
 Dalam 24-48 jam setelahya early pregnancy factor (EPF) terdeteksi dalam serum ibu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar