Selasa, 23 Maret 2010

Fertilisasi

Eny Retna Ambarwati


 Merupakan proses aktif, interaksi antara sperma dan ovum
 Sperma harus mencapai ovum
 Saat intercourse, sperma didepositkan dalam fornix posterior
 Sebelum menembus saluran genital wanita, sperma dalam semen akan mengalami kapasitasi
 Hanya satu sperma yang akan mencapai ovum

OVUM
 Ovum harus “bertemu” sperma dalam waktu 12-24 jam setelah ovulasi
 Perjalanan sampai uterus 72 jam
 Sperma harus mencapai 1/3 distal tuba uterina agar bisa membuahi ovum
 Hanya sekitar 2000-3000 sperma yang sampai dari 200 juta yg dikeluarkan
 Oocitus sekunder yang dikeluarkan dikelilingi oleh zona pellucida
 Dan beberapa sel follicular yang tersusun melingkar dan disebut corrona radiata.

SPERMIOGENESISI
Perubahan dari spermatid menjadi sperma
Tahap akhir spermatogenesis
Terjadi :
 Kondensasi inti : penebalan dan reduksi inti sel sperma .
 Pembentukan Acrosome: pembentukan cap yang mengandung enzyme yang penting untuk penetrasi zona pelucida oocytus
 Pembentukan Flagellum: ekor sperma
 Reduksi Cytoplasma : hilangnya bagian sitoplasma yg tidak diperlukan
 Selama dalam saluran genital laki-laki acrosom tertutup oleh lapisan kholesterol
 Agar enzym tidak menghancurkan saluran reproduksi laki-laki

PERJALANAN SPERMA
 Sperma dapat mencapai bag. Distal tuba uterina dalam 5 menit
 Tetapi tidak bisa membuahi ovum selama 10 jam
 Setelah ejakulasi sperma mengalami serangkaian proses perubahan di traktus genital wanita, sebelum akhirnya dapat menembus oocytes
 Selama migrasi dalam traktus genital wanita mengalami proses capasitasi
 Perubahan pertama adalah capasitasi
 Terjadi di traktus genital wanita
 Proses maturasi membran sel sperma
 Sebelum langkah berikutnya (reaksi akrosomal)

CAPASITATION
DIMANA SPERMA BERUBAH MENJADI LEBIH HIPERAKTIF SEHINGGA DAPAT MENGALAMI REAKSI ACROSOME
 Pemasakan fungsional sperma
 Perubahan terjadi pada membarn sperma
 Penghiilangan lapisan glikoprotein pada membran sel
 Penghilangan kolesterol yang menyelubungi akrosom (pada caput sperma) sehingga reaksi akrosom adapat terjadi

PERUBAHAN PADA CAPASITATION
 Perubahan pada alat gerak sperma juga terjadi
 Terjadi sinkronisasi gerakan caput sperma dengan gerakan ekor
 Discharging whipping movements of the tail together with larger sideways swinging movements of the head take place.
 Sperma menjad hiperaktif
Tidak semua sperma dapat mengalami proses capasitasi
Terdapat perbedaan level dalam capasitasi

PERTEMUAN OVUM DAN SPERMA
 Ketika sperma kontak dgn corona radiata mereka mengalami reaksi acrosomal (acrosomal reaction)
 Termasuk pelepasan vesikel acrosom yang membantu sperma menghidrolisis lapisan oocytus

FERTILIZATION
 Proses dimana gamet laki-laki dan wanita fusi (menyatu) dan menandai mulainya kehamilan
 Terrjadi 24 jam setelah ovulasi di ampula tuba uterina
 Pertama sperma menembus corona radiata dengan melepas enzym acrosom (hyaluronidase), dibantu gerakan ekor
 Penetrasi zona pellucida oleh enzyme yang dilepaskan acrosom (acrosin and neuraminidase).
 Ketika satu sperma menembus zona pellucida, terjadi reaksi zona yang membuat ovum tidak dapat ditembus sperma lain
 Mekanisme inimemastikan hanya satu sperma yang menembus ovum .
 Ketika sperma menembus oocytus, sperma meninggalkan membrannya
 Setelah sperma masuk, oocytus mengakhiri pembelahan meiosis keuanya & membentuk polar body kedua
 Nukleus dalam oocytus masak disebut Pronukleus wanita
 Pronukleus laki-laki dibentuk dgn pembesaran nukleus dalam kaput sperma
 Selama perkembangan pronuklei, mereka mereplikasikan DNA
 Pada fase ini tidak dapat dibedakan pronuklei wanita dan laki-laki
 Fertilisasi selesai dengan fusi pronukleus laki-laki dan wanita dan terbentuk ZYGOT
 Dalam 24-48 jam setelahya early pregnancy factor (EPF) terdeteksi dalam serum ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar