MEMBUDAYAKAN MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA AWAL PENINGKATAN KESEHATAN
Oleh :
ENY RETNA AMBARWATI
Dibiayai melalui DIPA Kopertis Wilayah V
Nomor : 0169.0/023-04/XIV/2008 Tahun Anggaran 2008
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH V
YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena ijin dan perkenan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul: “Membudayakan Mencuci Tangan Dengan Benar Untuk Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Sebagai Upaya Awal Peningkatan Kesehatan”,. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu bentuk partisipasi penulis dalam mengamalkan Tri Dharma Bhakti Perguruan Tinggi. Penulis dalam menyelesaikan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Yth.:
1. Ibu Suyatie, SH, M.Hum selaku ketua Yayasan Bhakti Sosial.
2. Bapak Drs Henri Soekirdi, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta.
3. Ibu Suharnani, M.Pd selaku Kepala LP3M yang telah memberikan ijin Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.
4. Bapak kepala dusun lanteng II dan Bapak Kepala Dusun Putat.
5. Bapak Suharyanto, selaku kepala Sekolah SD Lanteng Baru, dan Ibu Tutik haryanti selaku Guru kelas I SD lanteng baru yang telah memberikan ijin tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan ini dapat memberi banyak manfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………... iv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ……………………………………… 1
B. Rumusan Masalah…………………………………… 2
C. Tujuan……………………………………………….. 2
D. Manfaat ……………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian………………………………………….... 4
B. Tujuan……………………………………………….. 4
C. Persiapan Alat……………………………………….. 4
D. Prosedur Pelaksanaan………………………………... 5
BAB III MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka pemecahan masalah…………………….... 8
B. Realisasi pemecahan masalah……………………..... 8
C. Khalayak sasaran…………………………………..... 8
D. Metode yang digunakan…………………………….. 9
BAB IV
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………. 10
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………….. 14
B. Saran …………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 foto kegiatan pengabdian kepada masyarakat (penyuluhan mencuci tangan).
Lampiran 2 Daftar hadir kegiatan pengabdian kepada masyarakat (penyuluhan mencuci tangan) di Sekolah Dasar (SD) Lanteng Baru, Dusun lanteng II, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
Lampiran 3 Daftar hadir kegiatan pengabdian kepada masyarakat (penyuluhan mencuci tangan) di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dusun Putat, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya guna tercapainya suatu negara yang kuat. Negara yang kuat adalah negara yang memiliki ketahanan bangsa yang tangguh dengan tujuan utamanya mewujutkan rakyat yang sehat secara fisik, mental dan sosial serta memiliki produktifitas yang tinggi.
Berkaitan dengan pembangunan di bidang kesehatan terdapat issue strategis yang dihadapi bangsa Indonesia diantaranya adalah beban ganda yang masih dihadapi dalam pembangunan kesehatan. Beban ganda dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatnya beberapa penyakit menular (re-emerging disese), sementara penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif mulai meningkat, selain itu timbul juga berbagai penyakit baru (new-emerging disease). Issue strategis lainnya adalah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan masih menempatkan masyarakat sebagai obyek, bukan sebagai subyek pembangunan kesehatan. Kemampuan masyarakat untuk mengemukakan pendapat dan memilih dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan masih sangat terbatas serta peran aktif masyarakat masih kurang dan bahkan cenderung menurun.
Angka kematian bayi dan balita di Indonesia masih tinggi. Angka kematian bayi dan balita yang masih tinggi menunjukkan bahwa kesejahteraan individu dan masyarakat masih rendah. Menurut staf ahli menteri kesehatan bidang faktor resiko kesehatan menyebutkan angka kematian anak - anak di Indonesia mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian balita mencapai 46 dari 1000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian tersebut tidak terlepas dan buruknya kondisi sanitasi, kualitas air maupun pengendalian lalat. Upaya memperbaiki ketiga hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Mengingat kondisi pencemaran air maupun pola sanitasi masyarakat masih sangat memprihatinkan, maka cuci tangan mernpakan cara yang paling mudah. Namun kebiasan cuci tangan masih masih sebatas pengetahuan dan belum rnenjadi suatu budaya atau kebiasaan yang dilakukan di masyarakat. Mengingat masih rendahnya kebiasaan masyarakat dalam cuci tangan, seharusnya dilakukan pembangunan kesadaran bersama - sama. Masyarakat harus rnenyadari bahwa perilaku adalah penyebab terjadinya penyakit, sehingga berpengaruh pula terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat. Oleh karena itu mencuci tangan dengan bersih dan benar harus dikembangkan terus sejak usia dini agar mereka terbiasa hidup bersih dan sehat.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan ?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mampu membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan mencuci tangan dengan benar.
b. Mampu meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
D. MANFAAT
1. Teoritis
Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya mencuci tangan.
2. Praktis
Dapat dijadikan sumber informasi bagi pemberi layanan kesehatan untuk dapat meningkatkan langkah dan strategi sebagai salah satu upaya awal peningkatan kesehatan.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Membersihkan tangan dari segala kotoran dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai kebutuhan.
B. TUJUAN
1. Menjaga kebersihan perorangan
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mencegah kontaminasi
3. Memindahkan angka maksimum kulit dari kemungkinan adanya organisme patogen
4. Mencegah atau mengurangi peristiwa infeksi
CPERALATAN
1. Bak cuci dengan kran air mengalir (sesuaikan dengan kondisi yang ada)
2. Sabun antimikroba atau desinfektan
3. 2 buah handuk kerja
4. Sikat kuku .
5. Tempat untuk handuk kotor
D. PRINSIP-PRINSIP
1. Pertimbangkan tempat-tempat yang terkontaminasi, minimal kran air, tempat sabun, pengering.
2. Hindari menggunakan perhiasan : cincin dapat meningkatkan jumlah mikroorganisme di tangan, perhiasan juga dapat menimbulkan kesulitan selama mencuci tangan.
3. Gunakan air hangat yang mengalir agar terasa nyaman. Air yang terlalu panas dapat menyebabkan iritasi kulit.
4. Hindari percikan air terutama pada pakaian, mikroorganisme dapat berkembang biak dalam suasana lembab.
5. Gunakan sabun yang tepat dan efektif. Sabun akan menguraikan minyak dan lemak dan melicinkan tangan sehingga mencuci tangan lebih mudah.
6. Gunakan gerakan memutar sehingga proses pembersihan lebih merata.
7. Gunakan handuk sekali pakai untuk mengeringkan tangan atau alat pengering listrik. Hal ini dapat meminimalkan penyebaran mikroorganisme dari alat pengering dan handuk.
E. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Dorong keatas lengan baju seragam yang panjang, di atas pergelangan tangan.
2. Lepaskan perhiasan dan jam tangan.(cincin meningkatkan jumlah mikroorganisme pada tangan).
3. Pastikan kuku jari tangan pendek dan terkikir. (Kebanyakan mikroba pada tangan berasal dari bawah kuku).
4. Pastikan permukaan tangan dan jari - Jari tidak ada luka. (Luka terbuka dapat menjadi sarang mikroorganisme atau sebagai jalan masuk mikroorganisme serta meningkatkan resiko mendapat infeksi)
5. Berdiri di depan bak cuci, jaga agar tangan dan baju tidak menyentuh permukaan bak cuci. (Jika tangan menyentuh bak cuci selama mencuci tangan, ulangi proses mencuci tangan dari awal). (Bagian dalam bak cuci mempakan area yang terkontaminasi).
6. Hidupkan keran yang dioperasikan dengan tangan. ( Bila tangan menyentuh keran tangan dianggap terkontaminasi).
7. Atur aliran air, hindari memercikkan air ke seragam. (Mikroorganisme menyebar dan tumbuh dalam situaasi lembab).
8. Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh di bawah atau mengalir Jaga agar tangan dan lengan bawah lebih rendah dari siku selama mencuci. (Tangan merupakan bagian paling terkontaminasi yang harus dicuci. Air mengalir dari area yang paling bersih ke yang paling terkontaminasi).
9. Oleskan 3 sampai 5 ml sabun anti mikroba cair pada tangan dan buat berbusa, bila menggunakan sabun batang pegang dan gosok sampai berbusa. (Jumlah bakteri berkurang secara signifikan pada tangan bila menggunakan 3 sampai 5 ml sabun anti mikroba(Larsen.1987)).
10. Cuci tangan menggunakan banyak busa dan gosok selama 10 sampai 15 detik. Menjalin jari - jari, gosok kuku jari -jari, telapak tangan, punggung tangan dengan gerakan memutar / sirkular. (Sabelum membersihkan dengan mengemulsi lemak dan minyak serta menllnmkan tegangan permllkaan. Gesekan dan gosokan mekanik melepaskan dan mengangkat kotoran dan bakteri transier. Menjalin jari - jari dan ibu jari memastikan bahwa semua permukaan dibersihkan. Sabun anti mokroba harus kontak dengan kulit selama sedikitnya 10 detik,(Gemer,1985)).
11. Bila area dibawah jari - jari kotor, bersihkan dengan menggunakan kuku jari tangan yang lain dan tambahkan sabun kemudian disikat.
12. Jaga agar kulit di bawah / disekitar kuku tidak luka. (penyikatan kotoran dan sedimen di bawah kuku dengan cara mekanik mengurangi mikroorganisme tangan).
13. Bilas tangan dan pergelangan tangan secara menyeluruh, jaga agar tangan di atas dan siku di bawah.
14. Ulang langkah 9 sampai 12 tetapi dengan perpanjangan waktu mencuci tangan selama 1, 2, 3 menit.
15. Keringkan tangan secara menyeluruh, usap dari jari turun ke pergelangan tangan dan lengan bawah. (Mengeringkan area bersih (ujung jari) ke area yang bersih (pergelangan tangan) untuk menghindari kontaminasi.
16. Letakkan handuk dalam wadah yang telah disediakan. (Pembuangan benda yang terkontaminasi di tempat yang telah disediakan mencegah terjadinya perpindahan mikroorganisme).
17. Hentikan aliran air dengan siku.
18. Pertahankan tangan tetap bersih.
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN
A. KERANGKAN PEMECAHAN MASALAH
Sehat/Sakit .......... Perilaku Mencuci tangan yang benar
B. REALISASI PEMECAHAN MASALAH
Semakin tingginya Angka kematian ibu dan bayi diIndonesia, hal ini tidak terlepas dari buruknya kondisi sanitasi, kualitas air dan pengendalian lalat. Mencuci tangan adalah sesuatu hal yang sering dianggap sepele padahal sangat penting sekali untuk mencegah terjangkitnya penyakit. Mengingat masih rendahnya kebiasaan masyarakat dalam mencuci tangan maka penulis mempunyai suatu alternatif yaitu dengan memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang bagaimana cara mencuci tangan yang benar sebagai upaya awal dalam peningkatan kesehatan.
C. KHALAYAK SASARAN
Sasaran yang dituju dalam pelaksanaan kegiatan adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dusun Putat dan Sekolah dasar (SD) lanteng Baru Dusun Lanteng II Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul. Mengingat kebiasaan mencuci tangan masih sebatas pengetahuan dan belum menjadikan suatu budaya atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat serta masih rendahnya kebiasaan masyarakat dalam mencuci tangan maka perlu dilakukan upaya penyadaran secara bersama – sama. Oleh karena itu mencuci tangan dengan bersih dan benar harus dikembangkan sejak usia dini agar mereka terbiasa hidup bersih dan sehat.
D. METODE YANG DIGUNAKAN
1. Penyuluhan
Penyuluhan tentang mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan.
2. Praktek Mencuci tangan
Mempraktekkan bagaimana mencuci tangan yang benar dengan memberikan kesempatan pada khalayak sasaran untuk mencoba mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dusun Putat dan Sekolah dasar (SD) Lanteng Baru Dusun lanteng II, di Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri kabupaten Bantul.
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dusun Putat Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
Hari : kamis
Tanggal : 14 Agustus 2008
Pukul : 08.00 s/d 09.00
Tempat : Pendidikan Anak Usia Dini
Peserta : Anak – anak PAUD
Kegiatan ini dihadiri oleh 18 Anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Tanggapan pimpinan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terhadap kegiatan ini adalah baik sekali karena mereka merasa terbantu dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang mencuci tangan dengan benar yang dilanjutkan dengan mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Anak – anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merasa sangat antusias sekali dengan kegiatan ini. Selain itu tim pengabdi memfasilitasi sarana untuk mencuci tangan dan juga memberikan seperangkat alat cuci tangan pada anak – anak Pendidikan Anak Usis Dini (PAUD) meliputi sabun cuci tangan serta Lap cuci tangan.
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Lanteng Baru Dusun Lanteng II, Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri kabupaten Bantul adalah sebagai berikut :
Hari : kamis
Tanggal : 21 Agustus 2008
Pukul : 10.00 s/d 11.00
Tempat : Sekolah Dasar (SD) Lanteng Baru
Peserta : Siswa kelas I SD Lanteng Baru
Kegiatan ini dihadiri oleh 22 Siswa kelas I (satu) Sekolah Dasar (SD) Lanteng Baru. Tanggapan pimpinan Sekolaah Dasar (SD) Lanteng Baru terhadap kegiatan ini adalah baik sekali karena mereka merasa terbantu dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang mencuci tangan dengan benar pada siswa Sekolah dasar (SD) Lanteng Baru yang dilanjutkan dengan mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Siswa Sekolah dasar (SD) Lanteng Baru merasa sangat antusias sekali dengan kegiatan ini. Selain itu tim pengabdi memfasilitasi sarana untuk mencuci tangan dan juga memberikan seperangkat alat cuci tangan pada siswa Sekolah Dasar (SD) Lanteng Baru meliputi sabun cuci tangan serta Lap cuci tangan.
B. PEMBAHASAN
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat serta selanjutnya dapat menekan angka kejadian penyakit menular selain itu dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya cuci tangan pakai sabun untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit menular serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mencuci tangan secara tepat dan benar. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dusun Putat dan Sekolah dasar (SD) Lanteng Baru Dusun lanteng II, di Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri kabupaten Bantul.
Merubah perilaku adalah suatu hal yang tidak mudah karena memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perubahan perilaku sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebagai upaya awal peningkatan kesehatan mengingat anak - anak umumnya lebih rawan mengalami gangguan kesehatan dibandingkan dengan orang dewasa. Seperti kata pepatah, "memindahkan gunung lebih mudah dari pada mengubah perilaku seseorang", demikian pula dengan kebiasaan berperilaku hidup sehat. Akan lebih mudah mulai menanamkan kebiasaan ini pada anak dibandingkan mengubah perilaku orang dewasa. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat diharapkan dapat mendukung upaya mencapai program Indonesia Sehat 2010. Dalam program Indonesia Sehat 2010 diharapkan sumber daya manusia di negara ini semakin tangguh, mandiri dan berkualitas yang dapat dihasilkan dari sikap proaktif masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan bersih.
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, katanya, adalah bagian dari perilaku hidup sehat yang merupakan salah satu dari tiga pilar pembangunan di kesehatan yakni perilaku hidup sehat, penciptaan lingkungan yang sehat serta penyediaan layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Meskipun sederhana tapi belum banyak yang mau membiasakan diri mencuci tangan dengan benar. Padahal kebiasaan mencuci tangan dengan benar dapat mengurangi risiko terjangkit diare. Yang merupakan penyebab dari 20 persen kematian anak umur di bawah lima tahun hingga 40 persen dan mencegah penularan penyakit yang lain seperti infeksi kulit, pneumonia dan flu burung.
Perilaku hidup sehat yang sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan pribadi dan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Dengan adanya kegiatan penyuluhan mencuci tangan dengan sabun sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk memasyarakatkan perilaku hidup sehat, karena untuk membuat sesuatu yang besar "kita" memang harus memulainya dari hal - hal kecil.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul membudayakan mencuci tangan dengan benar untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya awal peningkatan kesehatan dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dusun Putat dan Sekolah dasar (SD) Lanteng Baru Dusun lanteng II, di Desa Selopamioro, kecamatan Imogiri kabupaten Bantul.
Perilaku hidup sehat yang sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan pribadi dan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat. Dengan adanya kegiatan penyuluhan mencuci tangan dengan sabun sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk memasyarakatkan perilaku hidup sehat, karena untuk membuat sesuatu yang besar "kita" memang harus memulainya dari hal - hal kecil.
B. SARAN
Dalam suatu kegiatan perlu adanya dukungan dari berbagai pihak baik secara moril, ataupun material untuk tercapainya keberhasilan yang lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arif (etaIl), 1999. Kapita Selekta Kedoteran, Cet. 1, Jakarta: Media Aesculapilaus.
Depkes RI, 2000. Konsep asuhan kebidanan. Jakarta: Pusdiknaker.
Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, EGC, Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono, 2000. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: YBPSP
Saifudin, Abdul Bari, 2000. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, YBPSP Jakarta
Winkjosastro, Hanifa, 2000. ilmu kebidanan. Jakarta: YBPSP
Depkes, 2000. Jaminan Pemeliharan Kesehatan Masyarakat (JPKM), Jakarta
Sayahlan, 1996. Kebidanan Komunitas, Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan
Johnson, Ruth & Wendy Taylor, 2000, Skills for Midwifery Practice, Section 3, UK : Harcourt Publishers, p. 69-72.
Assalam,
BalasHapusmbak mau ijin untuk mengcopy
tolong diikhlaskan ya mabak
ada tugas buat kuliah
terima kasih
wassalam
ya silahkan
BalasHapus