Sabtu, 25 September 2010

Menerapkan Therapi (Sentuhan) Pijat Bayi Dengan Benar Sebagai Langkah Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi

MENERAPKAN THERAPI (SENTUHAN) PIJAT BAYI DENGAN BENAR SEBAGAI LANGKAH AWAL UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN BAYI



LAPORAN PENGABDIAN


Oleh :
ENY RETNA AMBARWATI






AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN


A. ANALISIS SITUASI
Setiap orang tua tentunya mengharapkan agar anaknya selalu dalam keadaan sehat tanpa cacat maupun kelemahan. Anak sehat mengandung arti bahwa anak tesebut pertumbuhan dan perkembangannya optimal. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua peristiwa yang berbeda tetapi berlangsung sama, saling berkaitan sehingga sulit dipisahkan (Yusuf, 2007).
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sebaiknya direncanakan sejak awal kehidupan seseorang dan berlanjut pada masa usia balita. Pada masa itu sangat penting untuk meletakkan dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan anak. Menghasilkan suatu generasi yang dapat tumbuh dan berkembang secara baik perlu diupayakan melalui berbagai cara agar mendukung perkembangan sehat dan dapat tercapai perkembangan secara sempurna (Lastariwati, 1998).
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak melalui fase-fase yang terinci mulai dari saat lahir. Banyak faktor yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu faktor adalah kondisi yang optimal pada saat masa bayi. Kondisi optimal pada masa bayi tidak lepas dari faktor fisik, psikis dan lingkungan dari si bayi, selain usaha yang positif untuk memperoleh kondisi optimal pada masa bayi tersebut.
Mendampingi anak dalam proses tumbuh kembang merupakan suatu hal yang sangat penting, akan tetapi banyak orang tua beranggapan bahwa mendampingi anak merupakan suatu hal yang mudah, tidak perlu di pelajari dan dipersiapkan. Mereka beranggapan tumbuh kembang anak akan berjalan begitu saja sehingga orang tua lebih bersikap acuh tak acuh dan mereka lebih memfokuskan pada kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan pemerintah Indonesia kesulitan menghadapi sejumlah persoalan krisis yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap keluarga dan anak-anak.
Menurut Nursalam (2005) anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang mendapat stimulasi. Akan tetapi stimulasi yang berlebihan dan tidak sesuai saat pemberiannya merupakan suatu hal yang terbuang percuma dan sia-sia belaka, sehingga pemberian stimulasi harus menyesuaikan dengan kebutuhan anak.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan adalah dengan therapi pijat bayi. Therapi pijat bayi atau sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan yang aman pada bayi.
Sebuah penelitian di Australia (tahun 1992) pada ayah dan bayi dengan dampak melakukan pijat bayi. Kelompok pertama ditunjukkan cara memijat bayi yang berusia 4 minggu dan diminta untuk tetap melanjutkan pijatnya sampai penelitian selesai. Sebagai pembanding kelompok ayah yang tidak memijat bayinya juga dimonitor. Ditemukan hasilnya sampai bayi berusia 12 minggu, bayi yang rajin dipijat menyambut ayah mereka dengan kotak mata, senyuman, suara dan sentuhan dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat oleh ayahnya. Para ayah menunjukkan hal luar biasa dari hari ke hari dengan terlihat bersama bayinya. Pijat membuat para ayah dan bayinya menikmati kontak kulit dengan kulit, dimana terjadi dengan para ibu saat menyusui. Melalui pijat bayi para ayah menjadi lebih memahami naluri anaknya dan menjadikannya lebih percaya diri tentang bagaimana menangani anak-anak mereka.
Menurut dr. Utami Roesli, Sp.A., M.B.A. menyebutkan, terapi sentuhan (pijat) bisa memberikan efek positif secara fisik, antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI). Hal itu sudah dibuktikan oleh penelitian T. Field & Scafidi dari Universitas Miami, AS, yang menunjukkan bahwa 20 bayi prematur mengalami kenaikan berat badan 20 - 47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Bayi cukup bulan usia 1 - 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat.
Bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus-nya (saraf otak ke-10). Ini membuat kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan si kecil cepat lapar dan karena itu lebih sering menyusu. Akibatnya, produksi ASI akan lebih banyak. Melalui pijatan juga berguna membantu menumbuhkan hubungan emosional antara orang tua dan bayi. Teknik pijatan terhadap bayi ini sudah sejak dahulu dipraktekkan oleh nenek moyang kita. Dengan dilakukannya beberapa penelitian dr. Utami Roesli, Sp.A., M.B.A, tehnik pijatan ini dikemas dalam bentuk yang lebih profesional sehingga bisa dilakukan oleh setiap ibu dirumah secara benar untuk dapat membantu anaknya dalam menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan.

B. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana menerapkan Therapi Sentuhan (Pijat) Bayi Dengan Benar Sebagai Upaya Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan.


C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Mampu menerapkan Therapi Sentuhan (Pijat) Bayi Dengan Benar Sebagai Upaya Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan therapi sentuhan (pijat) bayi dengan benar.
b. Mampu memberikan stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan.

D. MANFAAT KEGIATAN
1. Teoritis
Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan tentang therapi sentuhan (pijat) pada bayi.
2. Praktis
Dapat dijadikan sumber informasi bagi pemberi layanan kesehatan untuk dapat meningkatkan langkah dan strategi dalam penerapan therapi sentuhan (pijat) pada bayi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A. THERAPI SENTUHAN (PIJAT) BAYI
1. Manfaat
a. Bagi bayi
1) Rasa aman.
Kontak fisik secara positif antara orang tua dan anaknya, membuat anak merasa berharga dan dicintai.
2) Kesehatan umum.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disentuh dengan penuh kasih sayang jarang sekali menangis dan sakit, daripada yang tidak disentuh. Pijat memperbaiki sirkulasi dan menambah system kekebalan, juga meningkatkan aliran cairan getah bening keseluruh tubuh untuk membersihkan zat yang berbahaya dalam tubuh. Pijat juga mengatasi rasa sakit dan beberapa gejala penyakit, serta meningkatkan relaksasi dan menenangkan bayi yang menangis.
3) Pertumbuhan fisik.
Pijat meningkatkan kesadaran fisik, kekuatan otot-otot dan membuat persendian lebih lentur. Khususnya sangat bermanfaat untuk para bayi premature.
4) Kemampuan bersosialisasi
Menyentuh bayi mengajarkannya berkomunikasi. Pijat membantu menciptakan komunikasi nonverbal, yang memberikan kemampuan bersosialisasi.
b. Bagi orang tua
1) Relaksasi.
Ketika orang tua memijat bayi, orang tua focus padanya. Para orang tua menceritakan bahwa interaksi ini menyenangkan dan rileks.
2) Mengembangkan kepekaan.
Karena bayi tidak dapat mengatakan apakah ia menyukai usapan atau kurang nyaman, orang tua harus melihat reaksinya dan mengartikannya.
3) Membangun percaya diri.
Para orang tua menjadi lebih sensitive dan percaya diri. Kontak fisik melalui sebuah pijatan akan membuatnya nyaman dalam menangani bayinya.
4) Jalinan orang tua – anak.
Komunikasi non verbal yang orang tua lakukan pada bayi melalui pijatan dapat berlanjut hingga dimasa datang. Pijat juga menjadi saat rutin antara orang tua dan bayi.
2. Persiapan
Persiapan yang penting sebelum memijat bayi:
a. Tangan bersih dan hangat.
b. Kuku dan perhiasan jangan sampai menggores kulit bayi.
c. Ruangan pemijatan diupayakan tidak pengap.
d. Upayakan bayi sudah selesai makan/tidak sedang lapar.
e. Perlu waktu sekitar 15 menit untuk melakukan seluruh tahapan pemijatan.
f. Duduklah dalam posisi yang nyaman.
g. Baringkan bayi di atas permukaan kain yang rata.
h. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti dan baby oil.
i. Mintalah izin kepada bayi sebelum melakukan pemijatan.

3. Prosedur
NO LANGKAH
Bagian depan tubuh bayi
Setelah ruangan dihangatkan dan minyak serta handuk disiapkan, lepaskan baju serta popok bayi. Baringkan bayi dengan kedua kakinya dekat dengan orang tua dan bersiap untuk memulai pijat bagian depan. Celupkan jari anda kedalam minyak, kemudian gosokkan kedua tangan anda bersama agar hangat. Setiap sesi pemijatan dimulai dengan menandai bagian tubuh mana yang akan dipijat. Perhatikan matanya, senyumnya, ajaklah berbicara.
1. Lengan dan tangan
a. Usapkan sejajar di bagian dada.
1) Letakkan telapak tangan anda dibagian perutnya dengan jari-jari menunjuk ke atas.
2) Urutkan kedua tangan ke bagian atas dada terus ke bahu.
3) Putarlah jari-jari anda diatas bahu dan usap ke arah luar memegangan bagian atas lengan.
b. Usapan sepanjang tangan
1) Usap lengan dan tangan, kemudian tariklah jari-jarinya. Pastikan kedua tangan anda bekerja bersamaan.
2) Terkadang bayi tidak dapat meregangkan tangannya. Ketika ototnya rileks anda dapat menambahkan tekanan usapan untuk menguatkan lengannya.
3) Lakukan langkah 1 dan 2 sebanyak tiga sampai empat kali atau sampai tangannya lurus sebentar.
c. Melenturkan tangan
1) Buatlah lingkaran dengan jari telunjuk dan ibu jari anda memutar de lengan kanan bayi anda.
2) Pada bayi yang lebih tua, letakkan tangan anda pada bagian atas tangannya dan genggam seluruhnya.
3) Tekan lembut dengan arah berlawanan.
4) Pergunakan minyak secukupnya agar memudahkan jari atau tangan anda bergerak lembut diseluruh tangannya.
5) Lakukan gerakkan ini dan tariklah dengan lembut pada waktu bersamaan. Berhenti pada pergelangan dan tariklah tangannya dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri anda. Kemudian pindahlah kebagian kiri tangannya.
6) Lakukan langkah ini 2 kali pada setiap lengan
d. Pegang telapak tangan bayi anda menghadap keatas, usap telapak tangannya dari bagian dasar terus ke jari-jari dengan ibu jari anda secara bergantian. Lakukan hal ini sekali lagi kemudian ulangi pada tangan satunya.
Cara alternatif :
Jika sulit membuka tangan bayi, anda dapat memegang pergelangan tangannya dan jari-jari yang lain di bawah telapak tangannya. Tekan ibu jari telunjuk anda bersamaan dan bergerak menuju jari.
e. Menarik jari-jari
Peganglah pergelangan tangan bayi dengan telapak tangan menghadap keatas. Anda dapat meletakkan ibu jari dan telunjuk secara bebas di bagian dasar jari-jarinya. Tariklah jarinya sampai keujung kuku dan remas dengan lembut. Tarik lembut jari satu kali dan ulangi pada tangan yang lainnya.
2. Dada
Bergerak melingkar puting susu
Letakkan dua jari pertama setiap tangan anda di bagian tengah dadanya, yakni antara putingnya. Gerakkan kedua jari kearah atas dada dan keluar puting, memutari puting kemudian kembali lagi ke posisi semula. Lakukan beberapa kali.
3. Perut
a. Usapan ke bawah perut
Letakkan salah satu tangan anda secara horizontal di perut, tepat di bawah dada dan usap lembut ke bawah dasar perut. Ketika tangan yang satunya tidak bersentuhan dengan tubuh bayi anda, maka segera letakkan satu tangan lainnya di atas perut sebagaimana sebelumnya dan usaplah ke arah bawah. Ulangi gerakkan ini beberapa kali, dengan posisi satu tangan yang lainnya selalu bersentuhan dengan badan bayi.
b. Putaran kecil ke sekitar pusar
Letakkan dua jari pertama tangan anda di sebelah pusar. Tekan dengan lembut dan bergeraklah melingkar. Kurangi tekanan, dan usapkan jari-jari anda di sekitar pusar dengan ringan dan ulangi, sesuai arah jarum jam. Perlahan bergerak seperti spiral sampai pinggul sebelah kanan.
c. Lingkaran besar sekitar perut
Mulailah di pinggul kanan bagian dalam bayi, gerakkan jari-jari anda ke atas sampai bagian rusuk sebelah kanan kemudian ke titik yang sama di pinggul kiri bagian dalam. Selanjutnya usapkan ke bagian bawah perut dan kembali ke pinggul sebelah kanan, ulangi beberapa kali.
4. Kaki dan Telapak
a. Usapan bagian atas kaki
Peganglah pergelangan kaki bayi dengan satu tangan, letakkan tangan yang lain sejajar dengan bagian atas pahanya, dengan jari-jari Anda kebagian dalam. Putar tangan Anda ke arah luar, dan jari-jari ke bagian betis. Dengan demikian Anda memegang pahanya dengan ibu jari di bagian atas dan jari-jari di bawah.
b. Usapan pada bagian bawah kaki
Pijat bagian luar kaki sampai pergelangan kaki. Tahan dan letakkan tangan Anda yang bebas ke posisi awal dan jari-jari menghadap ke bagian luar. Putarlah pergelangan tangan Anda ke dalam dan pijat bagian dalam betis dengan cara yang sama. Ulangi langkah 1 dan 2 beberapa kali pada setiap kaki.
c. Putaran kaki
Letakkan kedua tangan bersisian di betis bayi dan remaslah seluruhnya. Gunakanlah sedikit penekanan, putar lembut tangan dengan arah berlawanan. Bergeraklah ke bagian bawah betis, dan tariklah lembut bersamaan. Berhentilah pada pergelangan kaki dan tariklah kakinya menggunakan ibu jari dan jari telunjuk Anda. Ulangi dua kaki untuk setiap kaki.
d. Putaran pada bagian telapak kaki
Peganglah pergelangan kaki bayi Anda dengan satu tangan, dengan lutut ditekuk dan jari-jari kaki menghadap ke bagian atas. Letakkan ibu jari Anda yang lain di bagian tengah telapak kakinya, dekat tumit. Tekan pelan dan buatlah gerakkan melingkar. Ulangi usapan dari bagian tengah-tengah kaki sampai ke dasar jari kaki. Lakukan dua kali untuk setiap kaki.
e. Putaran ujung kaki
Lanjutkan memegang kaki bayi dengan salah satu tangan Anda, lutut ditekuk dan jari kaki menghadap ke atas. Letakkan ibu jari Anda di telapak kakinya tepat dibawah jari kelingking, dan jari telunjuk Anda di atas kakinya. Pijatlah dan buatlah gerakkan kecil memutar pada waktu bersamaan. Teruskan gerakan ini sampai ke tumitnya, kemudian lakukan usapan yang sama di sisi lainnya. Lakukan dua kali untuk setiap kaki.
f. Usapan pada urat Achilles
Peganglah betis bayi dengan salah satu tangan Anda, dengan lutut di tekuk. Letakkan ibu jari dan jari telunjuk tangan Anda pada kedua sisi tulang pergelangan kakinya. Usap menuju tumitnya, pijatlah dengan lembut. Lakukan sebanyak empat kali dan ulangi untuk kaki yang satunya.

g. Pijatan bagian atas kaki
Peganglah pergelangan kaki dengan salah satu tangan Anda, pastikan lututnya ditekuk. Letakkan ibu jari anda dibagian atas kakinya dekat pergelangan, dan jari telunjuk Anda di bagian bawah kakinya. Tekan perlahan, tariklah kakinya dan lepaskan di bagian jarinya.
h. Menarik jari-jari kakinya
Peganglah pergelangan kaki bayi Anda dengan salah satu tangan. Gunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan Anda lainnya untuk memijat jarinya. Tarik seluruh jarinya sampai ujung kukunya. Lakukan pada setiap jari-jarinya, dan pada kaki yang satunya.
5. Usapan akhir tubuh bagian depan
Usaplah seluruh tubuhnya.
Letakkan tangan kanan Anda di bahu sebelah kanannya. Gunakanlah seluruh tangan Anda, usaplah secara diagonal bagian dada dan perut bayi Anda sampai bagian kiri pinggulnya. Lanjutkan usapan ke bawah kaki kiri hingga pergelangan kaki. Jangan lepaskan pegangan kaki sampai Anda letakkan tangan kiri ke bahu kirinya. Sekarang lakukan usapan dengan arah berlawanan secara diagonal ke bawah sampai pergelangan kaki kanan. Lakukan dua kali.
Bagian belakang tubuh bayi
Pada pijat bayi ini, posisi bayi Anda berbaring pada perutnya dengan kakinya dekat pada Anda. Jika dia biasa tidur pada punggung atau menyamping, dia tidak suka berbaring pada perutnya, tapi coba dan dorong dia dimana dapat membantu perkembangan motorik kasarnya. Memijat punggungnya menjadi cara menyenangkan yang mengakrabkan dia dengan posisi ini. Awalnya, dia hanya bertoleransi dengan peregangan sesaat di atas perutnya, jadi lakukan secara rutin sebanyak yang diijinkannya dan tingkatkan perlahan. Meskipun dia tidak bisa menatap Anda, bicara padanya dan buat suara untuk menenangkannya selagi Anda pijat.
6. Punggung
a. Pijat meluncur ke bawah di punggung
Taruh satu tangan secara horizontal di bagian atas punggung bayi Anda, tepat di bawah lehernya, dan pijat menuju Anda. Angkat tangan Anda saat mencapai pantatnya, tapi sebelumnya, taruh tangan Anda yang lain di posisi awal. Pijat ke bawah seperti sebelumnya. Ulangi pijatan itu beberapa kali.
b. Memijat bahu
Taruh satu tangan disetiap sisi bahu dan pijat sepanjang bahu menuju lengan, gunakan seluruh permukaan tangan Anda. Ulangi beberapa kali. Bayi dan orang tua kadang memiliki pusat ketegangan yang sama, jadi jika bahu dan leher Anda cenderung tegang, lakukan pijatan ini pada bayi Anda.
c. Lingkaran kecil ke bawah di tulang belakang
Letakkan ibu jari Anda di samping tulang belakang bayi Anda, tepat di bawah leher. Buat gerakkan melingkar kecil dengan ibu jari sambil bergerak turun di punggung menuju pantatnya. Yakinkan ibu jari Anda di setiap sisi tulang punggung, dan tidak di atas tulang punggung.
d. Menarik sisi tubuh
Taruh tangan Anda secara horizontal melintang di punggung. Silangkan lengan Anda dan luncurkan tangan kanan Anda ke sisi kirinya dan tangan kiri Anda ke sisi kanannya. Bawa tangan Anda kembali ke posisi awal secara simultan, tarik daging di sisi torsonya pelan menuju tulang punggungnya dengan jari-jari Anda. Buat gerakkan horizontal ini beberapa kali, sambil gerakkan tangan Anda ke atas dan ke bawah punggungnya, sehingga Anda dapat memijat pinggir sepanjang torosnya.

e. Usapan besar menyilang punggung dan bahu
Taruh tangan Anda berdampingan di punggung bayi, dengan tangan kanan dekat dengan kepalanya. Tangan kiri tepat di tempatnya, gerakkan tangan kanan Anda ke bagian kanan bayi Anda, kemudian secara diagonal ke atas dan melalui bahu kiri. Kemudian luncurkan tangan ke pinggul kanannya. Kini gerakkan tangan kiri menuju bagian kirinya kemudian secara diagonal menuju ke atas dan melewati bahu kanannya dan turunkan ke pinggul kiri. Letakkan tangan Anda di posisi awal dan mulai mengusap beberapa kali.
f. Memijat bagian dasar tulang punggung
Letakkan tepi bawah tangan di lekukan tepat di atas pantat bayi, di dasar tulang punggungnya. Putar searah jarum jam dan tekan lembut beberapa kali.
7. Pantat
Letakkan bagian bawah dari setiap bagian pantat. Putarkan tangan Anda secara simultan beberapa kali, tangan kanan searah jarum jam, tangan kiri berlawanan arah jarum jam. Gerakkan tangan Anda sedikit sekitar pantat saat Anda memutar.
8. Kaki
Pijat meluncur turun kaki
Setelah Anda selesai menggosok pantat, gerakkan satu tangan turun ke kaki menuju mata kaki dalam usapan yang tegas, menyapu. Saat anda mencapai mata kaki, mulai mengusap mata kaki lain menggunakan tangan Anda yang lain. Satu tangan sebaiknya selalu menyentuh bayi Anda. Ulangi beberapa kali.
9. Usapan akhir tubuh bagian belakang
Usapan meluncur ke bawah tubuh
Taruh tangan kiri pada bahu bayi sebelah kanan, usap secara diagonal ke bawah punggung, melewati pantat sebelah kiri, dan turun dari kaki kiri ke ujung kaki. Saat Anda mencapai ujung kaki, taruh tangan kanan di bahu kiri bayi dan usap secara diagonal turun dari tubuh ke ujung kaki kanan. Ulangi dua kaki, tanpa kehilangan kontak sentuhan dengan bayi.
Kepala dan wajah
Awalnya bayi cenderung menolak pijatan pada kepala dan wajah, khususnya selama minggu-minggu pertama kelahiran, dan bila proses kelahirannya memakan waktu lama dan menimbulkan trauma. Bila bayi tampak senang atau menangis, letakkan kedua tangan di atas kepala untuk menenangkannya, kemudian pijat bagian tubuhnya yang lain. Saat bayi telah terbiasa dengan pijatan ini, mereka cenderung sangat menikmati, bahkan saat mereka beranjak besar.
10. Kepala
a. Mengusap kepala
Telungkupkan kedua tangan Anda mengelilingi kepala bayi dengan jari telunjuk pada tepi rambutnya. Gerakkan tangan Anda secara simultan, usap ke belakang melampaui puncak kepalanya hingga mencapai bagian bawah tengkorak kepalanya.
b. Memijat rahang
Buka tangan Anda dan letakkan pada kedua sisi wajahnya. Usapkan sepanjang garis rahangnya dengan jemari Anda hingga bertemu di bagian dagu. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai beberapa kali.
11. Wajah
a. Meregangkan dahi
Letakkan kedua ibu jari Anda di tengah dahi bayi Anda, tepat di bawah garis rambut. Usapkan masing-masing ibu jari ke arah luar secara lurus hingga ke tepi wajah. Terus ulangi ke bawah dahi, seakan Anda sedang menggambar rangkaian garis lurus dengan ke dua ibu jari Anda.

b. Memijat pelipis
Pada sentuhan akhir melintas dahi, letakkan kedua ibu jari Anda di bagian tengah, tepat di atas alis, dan luncurkan masing-masing ibu jari ke arah palipis bayi Anda perlahan, namun kuat. Sekarang buatlah beberapa gerakkan kecil melingkar pada pelipis
c. Memijat tulang pipi atas
Letakkan kedua ibu jari Anda di tepi hidungnya. Dalam satu usapan ringan, gerakkan masing-masing ibu jari secara simultan ke bawah dan luar, sepanjang bagian atas tulang pipi ke samping wajah.
d. Mengusap tulang pipi bawah
Letakkan ibu jari anda di tepi hidungnya lagi, lalu perlahan turun dari posisi ini buat gerakkan menyapu tunggal dengan setiap ibu jari di sepanjang tulang pipi bagian bawah dan ke luar ke sisi wajahnya.
e. Putaran di bagian atas garis
Letakkan ibu jari Anda bersebelahan pada lekukan di bagian atas bibir Anda. Tekan lembut, buat gerakkan berputarkecil dengan ibu jari. Luncurkan setiap ibu jari keluar sedikit dan ulangi. Lakukan ini sepanjang garis rahang bagian atas dan keluar ke arah telinga.
f. Putaran di bagian bawah garis rahang
Letakkan ibu jari Anda bersebelahan sedikit di bawah pertengahan bibir bawahnya. Gunakan tekanan lembut, buat putaran dengan setiap ibu jari, kemudian luncurkan sedikit ke arah luar dan ulangi. Lakukan ini sepanjang garis rahang bawahnya, lagi mengarah ke telinga
g. Memencet teling
Pegang bagian luar telinga bagian atas dengan jari telunjuk dan ibu jari. Dari posisi ini, buat gerakkan memutar ke bawah ke ujung luar cuping telinga.

h. Memencet dagu
Dimulai ditengah dagu, pegang daging di tengah dagi dengan ibu jari dan telunjuk, tekan lembut. Ulangi sepanjang garis rahang bawah ke telinga, kemudian di sisi lain dagu. Alternatifnya, pijat lembut kedua sisi dagunya bergantian menggunakan dua tangan.
i. Membelai kepala
Ulangi langkah pijat kepala untuk mengakhiri pijat kepala dan wajah
Peregangan
Setelah pemijatan utama di dada, punggung, kepala dan wajah kemudian diteruskan dengan peregangan. Kini otot bayi jadi hangat dan rileks. Peregangan mengembangkan fleksibilitasnya secara rutin.
12. Peregangan lengan
a. Meregangkan kedua lengan
Pegang bagian belakang pergelangan tangan dengan jemari Anda dan letakkan ibu jari Anda pada telapak tangan bayi atau di bagian dalam pergelangan tangannya. Rentangkan kedua lengannya ke arah samping, sejajar dengan bahu dan posisi tubuh tegak. Terik perlahan untuk meneruskan kedua lengan. Pegang selama beberapa detik.
b. silangkan kedua lengan
silangkan kedua lengan bayi Anda di atas dadanya, silangkan kedua lengan Anda sendiri untuk melakukannya. Pegang posisi ini beberapa detik. Ulangi langkah 1 dan 2 beberapa kali.
c. Memutar lengan ke atas
Rentangkan lengan ke samping seperti langkah 1. lengan bagian atas (bahu hingga siku) tetap di posisinya, naikkan kedua tangan ke kepala, sehingga kedua lengan bertumpu pada siku. Lengan bawah harus bersudut siku-siku dengan lengan atas. Pastika kedua lengan menempel pada handuk.
d. Memutar lengan ke bawah
Tanpa mengubah posisi lengan atas, angkat lengan bawah ke udara sehingga kedua pergelangan tangan berada tepat di atas siku, kemudian tarik kedua pergelangan ke arah Anda hingga menyentuh handuk. Lengan bawah harus sejajar dengan pinggang dan telapak tangan menempel diatas handuk.
13. Peregangan kaki
Menyilangkan kaki
Pegang kedua pergelangan kaki Anda, satu di masing-masing tangan. Silangkan pada bagian bawah kaki. Kemudian genggam tempat dimana keduanya bersilang dengan satu tangan dan angkat kedua lututnya ke arah perut, dekatkan jari kakinya ke paha. Dengan gerakkan agak menyentak tekan perlahan kedua kaki, istirahatkan di dekat perut. Setelah beberapa kali sentakkan, silangkan kedua kaki bergantian dan ulangi.
14. Peregangan lengan dan kaki
a. Peregangan anggota tubuh
Pegang pergelangan tangan kanan bayi dengan tangan kiri Anda, dan pergelangan kaki kirinya dengan tangan Anda. Tarik lengan dan kaki, keduanya menjauhi tubuh perlahan agak membentuk sudut, sehingga lengan dan kaki membentuk garis diagonal pada tiap ujung tubuh.
b. Melipat anggota badan-kaki hingga pinggul
Bawa kaki kiri hingga ke pinggul kanan (didahului dengan tumit), dan tangan kanan ke arah pinggul kiri, hanya sampai ke batas paha. Pastikan lutut menekuk. Pegang hingga beberapa detik.
c. Pegangan anggota tubuh
Ulangi langkah 1, tarik tangan dan pergelangan kaki kiri si bayi secara lembut. Lagi, pegang posisi ini untuk beberapa saat, lalu lanjutkan langkah berikutnya.
d. Melipat anggota tubuh-kaki ke pundak
Bawa lengan kanan bayi lurus ke arah pinggul kanan, dan angkat kaki kirinya ke arah pundak kanan, juga di dahului dengan tumit. Apabila kaki bayi tidak dapat sampai ke arah pundak, jangan di paksa, tapi lakukan dengan nyaman. Ulangi langkah 1 sampai 4, dengan kaki dan lengan yang sama, lalu lakukan dua kaki untuk kaki dan lengan yang sama, lalu lakukan dua kaki untuk kaki dan lengan yang lain.
Usapan penutup
Gerakkan mengusap ke seluruh tubuh
Letakkan tangan kanan Anda di pundak kanan bayi. Menggunakan seluruh telapak tangan usapkan secara diagonal melewati dada dan perut hingga ke pinggul kiri. Lanjutkan gerakkan tangan Anda ke kaki kiri, dengan meletakkan jemari di bawah kaki dan ibu jari Anda letakkan di atas, sampai dengan pergelangan kaki. Kemudian usapkan telapak tangan ke bawahke arah jari kaki. Sebelum berakhir, letakkan tangan kiri Anda pada pundak kiri bayi dan ulangi gerakkan diagonal yang berlawanan, hingga ke jemari kaki kanan bayi. Ulangi sebanyak dua kali, dengan gerakkan usap yang kuat dan jaga kontak dengan tubuh bayi sepanjang waktu.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Definisi
a. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
b. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel – sel tubuh, organ – organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing – masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak.
b. Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar terbagi menjadi :
1) Faktor pranatal
Faktor lingkungan pranatal yang mempengaruhi anak pada waktu masih didalam kandungan antara lain adalah gisi ibu pada waktu hamil, mekanis, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio.
2) Faktor lingkungan post natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ – organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi :
a) Lingkungan biologis
Meliputi ras/suku bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan hormon.
b) Faktor fisik
Meliputi cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah (struktur bangunan, ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian), radiasi.
c) Faktor psikososial
Meliputi stimulasi, motivasi belajar, ganjaran ataupun hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang, kualitas interaksi anak – orangtua.
d) Faktor keluarga dan adat istiadat
Meliputi pekerjaan/pendapatan keluarga, pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu, adat istiadat, norma – norma, tabu-tabu, agama, urbanisasi, kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain – lain.
3. Ciri – ciri tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri :
a. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
b. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ.
c. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan yang lainnya.
d. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
e. Aktifitas seluruh tubuh diganti respons individu yang khas.
f. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
g. Reflek primitif seperti reflek memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai


BAB III
MATERI DAN METODE PEMECAHAN MASALAH


A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Adanya mitos bahwa bayi baru lahir perlu dipijat oleh para dukun bayi setempat agar pertumbuhan badannya sehat dan montok, padahal kondisi tersebut sebernanya dapat dilakukan sendiri oleh orangtua. Masalah ini timbul dikarenakan kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan pada ibu yang bekerja menyerahkan sepenuhnya tumbuh kembang anaknya pada para pengasuh.
Kondisi tersebut memerlukan upaya pemecahan masalah agar kebiasaan yang salah dapat segera diatasi/ditemukan upaya pemecahannya, sehingga kebiasaan yang salah/keliru dapat dirubah demi perbaikan kesehatan dalam pola pertumbuhan dan perkembangan yang lebih optimal sehingga dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang bagus dengan tingkat intelegensi yang optimal.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam hal teknik therapi sentuhan (pijat) pada bayi. Menurut notoatmodjo (2003) bahwa penyuluhan dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan yang sedang dihadapinya.

B. KHALAYAK SASARAN ANTARA YANG STRATEGIS
Khalayak sasaran antara lain adalah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok posyandu diharapkan nantinya dapat sebagai panutan/contoh bagi para ibu-ibu yang lain dengan cara dapat menyebarluaskan informasi tersebut dan mengajarkan ketrampilan yang sudah diajarkan kepada seluruh masyarakat.

C. KETERKAITAN
1. Institusi Pendidikan
Khususnya bagi dosen, dapat melakukan kegiatan Tri Dharma Bakti Perguruan Tinggi dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya therapi (sentuhan) pijat bayi untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Dinas Kesehatan
Sebagai media penyampai informasi bagi pemberi layanan kesehatan tentang therapi (sentuhan) pijat untuk dapat mengambil langkah dan strategi sebagai langkah awal untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

D. METODE KEGIATAN
Metode kegiatan yang ditempuh berupa penyuluhan tentang pemijatan bayi yang benat. Media yang digunakan dalam hal ini adalah leaflet/poster, gambar-gambar cara memijat bayi dan penayangan video pelaksanaan teknik pemijatan bayi.
Materi penyuluhan berisi tentang teknik pelaksanaan pijat bayi, pada usia-usia berapa bayi mulai dilakukan pemijatan dan manfaat dari pemijatan tersebut. Materi penyuluhan disajikan dalam bentuk lisan dan tulisan pada saat pelaksanaanya sesuai dengan jadwal yang ada. Untuk lebih memperjelas penyuluhan tersebut akan dipergunakan media seperti tersebut diatas.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Menerapkan Therapi (Sentuhan) Pijat Bayi Dengan Benar Sebagai Langkah Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi di Posyandu Dusun Bakalan, Panasan, Donoharjo adalah sebagai berikut :

Hari : Kamis
Tanggal : 20 Agustus 2009
Pukul : 10.00 s/d 13.00 WIB
Tempat : Dusun Bakalan, Panasan, Donoharjo
Peserta : Ibu – ibu peserta posyandu.

Kegiatan ini dihadiri oleh 34 ibu yang mempunyai balita di Dusun Bakalan, Panasan, Donoharjo. Tanggapan kader posyandu terhadap kegiatan ini adalah baik sekali karena mereka merasa terbantu dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang therapy sentuhan atau pijat bayi pada ibu – ibu yang mempunyai bayi kemudian dilanjutkan dengan mempraktekkan cara memijat bayi yang benar.
Kader posyandu dan peserta merasa sangat antusias sekali dengan kegiatan ini. Selain itu tim pengabdi memfasilitasi sarana pijat bayi dengan memberikan soft copy materi yang dikemas dalam CD sehingga para peserta bisa lebih memahami tentang materi pijat bayi di rumah.
B. PEMBAHASAN
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul Menerapkan Therapi (Sentuhan) Pijat Bayi Dengan Benar Sebagai Langkah Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi. Kegiatan ini dilaksanakan di di Posyandu Dusun Bakalan, Panasan, Donoharjo.
Merubah perilaku adalah suatu hal yang tidak mudah karena memerlukan waktu yang tidak sebentar. Perubahan perilaku sebaiknya dilakukan sedini mungkin sebagai upaya awal untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Seperti kata pepatah, "memindahkan gunung lebih mudah dari pada mengubah perilaku seseorang". Akan lebih mudah mulai menanamkan kebiasaan ini pada ibu yang mempunyai bayi sehingga akan terbiasa menerapkan pada kehidupan sehari-hari.
Pada jaman dahulu, pijat bayi ini dilakukan oleh dukun bayi pada saat bayi baru lahir sampai menginjak usia 35 hari padahal pijat bayi tersebut bisa dilakukan sendiri oleh ibu dirumah pada saat waktu luang. Hal ini akan lebih meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan cara melakukan terapy sentuhan atau pijat bayi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk memasyarakatkan perilaku hidup sehat, karena untuk membuat sesuatu yang besar "kita" memang harus memulainya dari hal - hal kecil.



BAB V
PENUTUP


A. KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Menerapkan Therapi (Sentuhan) Pijat Bayi Dengan Benar Sebagai Langkah Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi. Kegiatan ini dilaksanakan di di Posyandu Dusun Bakalan, Panasan, Donoharjo.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan cara melakukan terapy sentuhan atau pijat bayi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk memasyarakatkan perilaku hidup sehat, karena untuk membuat sesuatu yang besar "kita" memang harus memulainya dari hal - hal kecil.

B. SARAN
1. Teoritis
Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan tentang therapi sentuhan (pijat) pada bayi.
2. Praktis
Dapat dijadikan sumber informasi bagi pemberi layanan kesehatan untuk dapat meningkatkan langkah dan strategi dalam menerapkan therapi sentuhan (pijat) pada bayi







FOTO KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Menerapkan Therapi (Sentuhan) Pijat Bayi Dengan Benar Sebagai Langkah Awal Untuk Menstimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi

2 komentar: