Kamis, 17 Desember 2009

Hespes Genitalis

HERPES GENITALIS

By Eny Retna Ambarwati

Infeksi Herpes Virus Hominis pada orang dewasa ringan. Walaupun demikian penyakit ini dapat menyebabkan kematian janin dan bayi. Herpes genitalis merupakan virus yang senantiasa bersifat kronik, rekuren dan dapat dikatakan sulit diobati.

A. PENYEBAB

Virus Herpes Simplek tipe II merupakan penyebab herpes genitalis dengan gelembung - gelembung berisi cairan di vulva, vagina dan serviks, yang dikenal dengan nama herpes simpleks. Di negara dengan prevalensi AIDS tinggi, herpes genitalis dihubungkan dengan kemungkinan adanya HIV(+).

B. GEJALA

1. Masa inkubasi 3-5 hari

2. Infeksi primer sekitar 3 minggu

3. Lesi vesikulo ulseratif penis pada laki – laki dan serviks, vagina, vulva atau perineum pada wanita.

4. Rasa sangat nyeri

5. Demam, disuria dan malaise

6. Limfe denopati inguinal

7. Gejala kambuh lagi tetapi tidak senyeri pada tahap awal, biasanya hilang timbul dan menetap seumur hidup

C. KOMPLIKASI

1. Rasa nyeri berasal dari syaraf

2. Penularan pada bayi dapat terjadi karena hematogen melalui plesenta, penjalaran ke atas dari vagina ke janin apabila ketuban pecah, melalui kontak langsung pada waktu bayi lahir.

3. Pada kehamilan dapat mengakibatkan keguguran dan kematian pada bayi

D. TERAPHY

1. Diberikan antivirus yaitu Acyclovir

2. Bedrest, neurotropik dan suport stamina

3. Persalinan dengan seksio cesarea jika terdapat perlukaan.

Referensi :

Bidan Menyongsong Masa Depan, PP IBI. Jakarta.

Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook of Pediatrics). EGC. Jakarta.

Depkes. (2007). Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidan Poskesdes dan Pengembangan Desa Siaga. Depkes. Jakarta.

Depkes RI. (2007) Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan.

Depkes RI, (2006) Modul Manajemen Terpadu Balita Sakit, Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Depkes RI. (2006). Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.

Depkes RI. (2006). Manajemen BBLR untuk Bidan. Depkes. Jakarta.

Depkes RI. (2003). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Pelatihan Konseling Pasca Keguguran. Depkes. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Profesi Kebidanan. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Kompetensi Bidan Indonesia. Jakarta

Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.

Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negeri, Tim Penggerak PKK dan WHO. Jakarta.

Effendy Nasrul. (1998). Dasar – Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta.

International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO).

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi Dan Praktik Bidan;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Tehnis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan.

Konggres Obtetri dan Gynecologi Indonesia XII. (2003). Forum Dokter Bidan. Yogyakarta.

Markum. A.H. dkk. (1991). Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta.

UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan

Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan Neonatal Essensial. 2008.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

Soetjiningsih. (1998). Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta.

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas. Yayasan Bina Sumber Daya Kesehatan.

Widyastuti, Endang. (2007). Modul Konseptual Frame work PWS-KIA Pemantauan dan Penelusuran Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Neonatal. Unicef.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar