Rabu, 24 Maret 2010

Aborsi

Eny Retna Ambarwati

Adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan, sebelum kandungan mencapai usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup di luar kandungan secara mandiri.
Alasan-alasan melakukan aborsi diantaranya :
1. Ingin terus melanjutkan sekolah atau kuliah
2. Takut pada kemarahan orang tua
3. Belum siap secara mental dan ekonomi untuk menikah dan mempunyai anak
4. Malu pada lingkungan sosial bila ketahuan hamil sebelum menikah
5. Tidak mencintai pacar yang menhamili. Hubungan seks terjadi karena iseng saja.
6. Ingin terus bekerja. Bila tidak melakukan aborsi akan dipecat dari pekerjaan karena terikat kontrak untuk tidak hamil selama 2 tahun pertama bekerja.
7. Tidak tahu status anak nantinya karena kehamilan terjadi akibat perkosaan, terlebih pemerkosa tidak dikenal oleh si remaja putri.
8. Keadaan sosial dan ekonomi yang rendah
9. Kegagalan penggunaan alat kontrasepsi (Dr. Kartono Muhamad, psikolog)
Kelompok perempuan yang sering melakukan aborsi terutama aborsi yang tidak aman adalah mereka yang hamil tapi belum menikah. Atau mereka belum siap hamil karena usianya yang belum matang. Hal ini lebih sering terjadi pada remaja.
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2004 sekitar 2 juta perempuan di Indonesia setiap tahunnya menjalani aborsi. Dari 2 juta tersebut, ada sekitar 900 perempuan melakukan aborsi secara tidak aman. Sementara itu tindakan aborsi di seluruh dunia tercatat ada 46 juta aborsi dan sekitar 20 juta dilakukan secara tak aman. ( Jurnalperempuan.com-Jakarta. Jurnalis: Sofia Kartika)
Aborsi tidak aman menyumbang 11,1% pada kematian ibu. Indonesia hingga saat ini angka kematian ibu menduduki peringkat pertama di ASIA Tenggara yaitu 370 per 1000 kelahiran.( Zumrotin K Susilo, Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan dalam seminar “Pendidikan Seks di Media Massa”
Aborsi di Indonesia masih menimbulkan kesimpangsiuran karena peraturan yang mengatur aborsi tidak jelas. UU Kesehatan no. 23 tahun 1992 dianggap sebagai bumerang bagi kasus aborsi pasalnya ada beberapa kata yang membingungkan yaitu aborsi dilakukan untuk keselamatan janin padahal aborsi dilakukan untuk menyelamatkan ibu. Pasal 15 juga menyebutkan bahwa aborsi tidak boleh dilakukan dengan alasan apapun padahal ayat selanjutnya mengatakan bahwa aborsi dilakukan untuk kebutuhan medis. ( Dr. Kartono Muhamad )
Dari sudut pandang agama, khususnya agama Islam, aborsi sangat dilarang. Seperti dijelaskan dalam Q.S Al-Isra’ ayat 31, sebagai berikut:
Artinya :
“ Dan janganlah kamu membunuh anak – anakmu, karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rejeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

Aborsi ada dua macam
1. Aborsi aman
Jika aborsi dilakukan oleh tenaga medis yang profesional dan dilakukan di tempat yang higienis dan diperbolehkan sara, hukum dan agama atau juga jika dipertahankan akan membahayakan ibu.
2. Aborsi tidak aman
Apabila dilakukan oleh tenaga non medis, tenaga tidak terlatih dan dilakukan di tempat yang tidak higienis, peralatan medis tidak memenuhi standar, prosedur tindakan aborsi yang dilakukan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
Komplikasi dilakukan aborsi, terutama aborsi tidak aman, diantaranya :
Dari segi kesehatan :
1. Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi karena adanya tindakan pengerokan pada dinding uterus, sehingga terjadi perlukaan di uterus. Hal ini bisa diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa – sisa hasil konsepsi secara manual dengan kedua tangan atau dengan alat curetase. Jika diperlukan bisa diberikan transfusi darah.
2. Perforasi
Perforasi uterus dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi hiperrebrofleksi. Bila ada tanda bahaya perlu dilakukan laparatomi, tergantung dari luas dan bentuk perforasi atau mungkin perlu dilakukan histerektomi.
3. Infeksi
Infeksi terjadi karena masih ada sisa – sisa hasil konsepsi yang masih tertinggal di uterus setelah dilakukan pengerokan. Dapat diatasi dengan cara segera membersihkan sisa – sisa yang tertinggal sebersih mungkin.
4. Syok
Syok bisa terjadi karena perdarahan atau disebut syok hemorogik dan infeksi berat atau syok endoseptik.

Dari segi psikologi :
1. Dibayang-bayangi perasaan bersalah
2. Merasa berdosa karena telah membunuh darah dagingnya
3. Tekanan fisik maupun mental
4. Merasa dikucilkan oleh masyarakat
5. Depresi berat dan stres

Alasan perempuan mengambil atau menggunakan layanan aborsi yang tidak aman
1. Tidak tahu dimana tempat aborsi yang aman
2. Tidak berani datang ke fasilitas kesehatan formal, khususnya karena statusnya yang belum menikah
3. Tidak punya uang untuk membayar biaya aborsi yang aman yang sangat tinggi
4. Pandangan negatif petugas kesehatan terhadap perempuan yang akan melakukan aborsi. ( Atashendartini dalam seminar “Temuan Terkini Upaya Penatalaksanaan KTD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar